TEMPO.CO , Surakarta - Dua jenis sport utility vechile (SUV) berwarna hitam solid terparkir di dalam gedung Solo Technopark Surakarta. Keduanya terlihat cukup bersih meski tidak pernah digunakan lagi.
Bahkan, salah satu mobil itu tidak dilengkapi dengan pelat nomor kendaraan, menandakan bahwa mobil itu tidak pernah digunakan di jalan raya. Pintu belakang sebelah kanan juga tidak bisa dibuka lantaran pegangannya sudah patah.
Padahal, mobil itu dulunya sempat digunakan sebagai kendaraan dinas Wali Kota Surakarta, yang saat itu dijabat oleh Joko Widodo. Mobil bermesin, 1,5 liter itu juga pernah dibawa ke Jakarta untuk menjalani uji emisi serta uji tipe.
Kini, mobil itu hanya menjadi barang pajangan di Solo Technopark. Tidak ada lagi aktifitas perakitan mobil di pusat pengembangan teknologi itu. Padahal, tiga tahun lalu, masyarakat berbondong-bondong datang ke tempat itu untuk menyaksikan perakitan mobil yang digadang-gadang menjadi embrio kebangkitan mobil nasional tersebut.
Kini, para siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang magang di lembaga itu justru beraktifitas dalam bentuk lain. Mereka tidak lagi merakit mobil, melainkan belajar mengoperasikan mesin bubut hingga pengelasan di bawah air.
PT Solo Manifaktur Kreasi sebagai produsen mobil Esemka juga sudah tidak lagi berkantor di gedung itu. Mereka hengkang dari Solo Technopark setelah hingar bingar mobil esemka mulai mereda. Sebab, kini produksi mobil itu memang telah berhenti.
"Saat ini kami fokus ke riset dan pengembangan model," kata juru bicara PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi saat ditemui, Selasa 10 Februari 2015. Sedangkan kegiatan produksi berhenti lantaran tidak ada pesanan. Selama ini, pihaknya hanya melakukan produksi berdasarkan pesanan dari konsumen.
Pesanan juga hanya datang dari Sekolah Menengah Kejuruan yang membutuhkan mobil sebagai sarana pembelajaran. Jumlah mobil yang telah diproduksi juga tidak jelas. "Sekitar 150 mobil," kata Sabar Budi. Beberapa menit kemudian, dia mengaku sudah berhasil menjual 500 mobil Esemka.
Mobil Esemka kembali menjadi perbincangan beberapa hari terakhir. Hal itu dipicu oleh terjalinnya kerjasama antara Proton Malaysia dengan PT PT Adiperkasa Citra Lestari yang diwakili AM Hendropriyono. Perjanjian kerja sama itu disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Banyak kalangan yang menyebut bahwa Jokowi telah melupakan nasib mobil Esemka, mobil yang pernah melambungkan namanya ke kancah nasional.
AHMAD RAFIQ