Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Semen Gresik Tbk. dalam rapat umum pemegang saham malam ini mengusulkan akan memberikan dividen sebesar 30 persen dari laba bersih atau Rp 156,17 miliar atau Rp 263,3 per lembar saham kepada pemerintah . Laba bersih perseroan pada 2004 mencapai Rp 520,6 miliar. Perolehan laba bersih itu juga antara lain untuk program bina lingkungan sebesar 1 persen dari laba bersih atau Rp 5,2 miliar, program kemitraan 1 persen atau Rp 5,2 miliar, cadangan umum Rp 12 miliar, serta cadangan tujuan Rp 315 miliar.Direktur Utama Semen Gresik Satryo menjelaskan, perseroan hanya bisa memberikan dividen sebesar 30 persen karena perusahaan akan ekspansi pembangunan pabrik dan menyiapkan dana untuk membayar obligasi seri B yang jatuh tempo pada Juli 2006 senilai Rp 447 miliar."Jika lebih dari 30 persen, posisi ending balance Semen Padang akan kekurangan kas sehingga modal kerjanya akan terganggu," kata Satryo.Selain itu, kata Satryo, Semen Tonasa juga mau merestrukturisasi pinjamannya ke pemerintah Rp 125 miliar. Perseroan pun akan melakukan perbaikan likuiditas modal kerja untuk mengembalikan agar dapat mencapai kapasitasnya kembali. Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara bidang industri strategis Roes Aryawijaya mengatakan, pemerintah meminta Semen Gresik membayar dividen di atas 30 persen. Pemerintah, lanjut Roes, meminta Direktur Keuangan Semen Gresik Cholil Hasan untuk menghitung kembali soal dividen itu dan soal pembagian tantiem yang juga diminta diambilkan dari laba bersih.Pemerintah saat ini merupakan mayoritas pemilik Semen Gresik sebesar 51,01 persen, Cemex Asia Holdings Ltd. 25,53 persen, dan publik 23,46 persen. Cemex tidak menyetujui laporan keuangan Semen Gresik 2004 ini karena adanya disclaimer dan spesial audit Semen Padang, tapi dalam rapat kalah.Sampai berita ini diturunkan, rapat masih berlangsung. Fanny Febiana - Tempo
Iklan
