TEMPO.CO, Surakarta - Masa liburan sekolah yang berbarengan dengan perayaan Natal dan pergantian tahun biasanya menjadi masa panen operator jasa transportasi. Namun, di Solo, hal itu tidak berlaku, terutama bagi penyedia jasa travel.
Pengelola travel Rahmalia Indah, Yanto, mengatakan penumpang pada akhir tahun ini berkurang dari jumlah tahun lalu. "Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi membuat peminat travel berkurang," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca juga: atal dan Tahun Baru, Tiket Citilink Ludes)
Yanto menuturkan pasca-kenaikan harga BBM bersubsidi, tarif travel naik rata-rata Rp 15 ribu untuk semua jurusan. Ongkos rute Solo-Surabaya, misalnya, naik dari Rp 115 ribu menjadi Rp 130 ribu. Akibatnya, kata Yanto, penumpang sepi. Dia beujar, biasanya, ada dua kali keberangkatan dalam sehari. Namun saat ini keberangkatan pagi ditiadakan karena tidak ada penumpang. "Masyarakat lebih memilih naik bus atau sepeda motor," tuturnya. (Baca: Libur Akhir Tahun, 4 Maskapai Tambah Penerbangan)
Pengelola SAA Travel, Asep, mengatakan hal serupa. Menurut dia, musim liburan tidak menjamin penumpang travel melonjak. "Kami jelas kalah oleh bus karena tarifnya sepertiga dari travel," ujarnya. Namun karyawan Rizky Travel, Leni, menuturkan penumpang yang masuk Solo masih ramai. "Misalnya, banyak mahasiswa yang pulang kampung ke Solo."
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin