TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi menunggu kepulangan Presiden Joko Widodo ke Tanah Air. Saat ini Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Cina. (Baca juga: Ekonom Minta Jokowi Tahan Dulu Kenaikan BBM)
"Presiden masih di Beijing dan akan lanjut ke Myanmar, tentu kami masih menunggu beliau," kata Sudirman kepada wartawan usai menggelar rapat pimpinan di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Selasa, 11 November 2014. (Baca juga: Eks Wakil Jokowi Siap Demo Tolak Kenaikan BBM)
Kunjungan kenegaraan tersebut dilakukan ke tiga negara, yakni Beijing untuk menghadiri KTT APEC, Myanmar menghadiri KTT ASEAN, dan Australia menghadiri pertemuan G20. Lawatan tersebut dilakukan sejak Sabtu, 8 November 2014. Ia dijadwalkan kembali ke tanah air pada Ahad, 16 November 2014. (Baca juga: Analis: Kenaikan BBM Berdampak Hingga Akhir 2015)
Menurut Sudirman, kenaikan harga BBM subsidi tersebut memang akan diumumkan secara langsung oleh Presiden Jokowi. "Menurut Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla begitu, tentu kami menunggu beliau," ujarnya. (Baca juga: Kata Fahri Hamzah Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi)
Meskipun rencana kenaikan harga BBM sudah pasti akan dilakukan, Sudirman kembali meminta masyarakat tidak panik. Alasannya, ia sudah memastikan pasokan yang ada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Saya tadi pagi telepon Pak Plt. Dirut Pertamina Muhamad Husen, dan menurut beliau pasokan cukup, Pertamina menjamin," ujarnya.
Menurut Sudirman, antrean yang sudah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan efek psikologis masyarakat yang khawatir akan kehabisan BBM bersubsidi. Apalagi, pemerintah dan Pertamina saat ini tidak menginstruksikan adanya pembatasan pasokan. "Biasa lah itu ulah spekulan, masyarakat tidak usah panik, tenang saja."
Pertamina menjamin stok BBM dalam kondisi aman. Saat ini, stok Premium cukup untuk 16 hari, Minyak Solar 19,8 hari. Adapun, stok Pertamax cukup untuk 36,7 hari, Pertamax Plus 31,7 hari dan Pertamina Dex 88,7 hari.
AYU PRIMA SANDI
Berita lainnya:
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi