TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku berat meninggalkan PT Kereta Api Indonesia yang dipimpinnya selama lima tahun. Jonan bahkan menangis saat menghadiri acara pisah-sambut di kantor pusat PT KAI di Bandung, beberapa waktu lalu. "Nangis saya, nangis," katanya kepada Tempo, Rabu, 5 November 2014, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat.
Menurut Jonan, ia tak kuasa mengucapkan kata-kata pamit ketika berhadapan dengan para karyawannya di acara pisah-sambut itu. "Pamit itu saya nangis. Saya bilang, 'Saya enggak pamit deh. Saya cuma mohon maaf, terima kasih kerja sama selama ini,' Ya udah, itu aja," ujarnya.
Jonan memimpin Kereta Api sejak 2009. Sebelumnya, ia menjabat Direktur Citigroup pada 2006-2008 dan Direktur Utama PT Bahana Pembiayaan Usaha Indonesia periode 2001-2006. Jonan dikenal karena gebrakannya dalam meningkatkan kualitas layanan kereta di Tanah Air.
Jonan juga mengangkat perusahaan milik negara itu dari kebangkrutan. Menurut Jonan, pekerjaan rumahnya di PT KAI sebenarnya masih sangat banyak. "PR-nya tidak akan pernah selesai karena zaman terus berubah," katanya.
Jonan mengibaratkan perpisahannya dengan KAI seperti membayangkan suatu hari anaknya akhirnya memutuskan hidup terpisah dengan dirinya karena menikah atau hal lainnya. "Ya, saya harus rela," ujar Jonan.
KARTIKA CANDRA
Topik terhangat:
APEC | TrioMacan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat
Berita terpopuler lainnya:
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Ini Isu Menteri Gobel Saat Temui Lima Menteri APEC