TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani mengatakan pemerintah bisa menahan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan mengatur sisi permintaan. Caranya, kata dia, adalah membatasi konsumsi BBM bersubsidi oleh mobil pribadi.
Menurut Aviliani, konsumsi BBM oleh mobil pribadi harus dibatasi karena bisa menghabiskan kuota hingga 40 persen. "Harus berani, walau tidak menaikkan harga bisa lewat kebijakan saja. Misalnya menekan demand dari mobil," kata Aviliani di Jakarta, Senin, 1 September 2014. (Baca juga: Menteri Chatib Tak Rela Subsidi BBM untuk Si Kaya)
Aviliani mengatakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi oleh mobil pribadi akan menghemat anggaran hingga 40 persen. Namun, kata dia, masalahnya saat ini pemerintah mengizinkan motor maupun mobil untuk mengkonsumsi BBM bersubsidi. Padahal, pasokannya terbatas. (Lihat juga: Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM)
Jika pemerintah tidak mau menaikkan harga BBM, Aviliani mengatakan jatah untuk pengguna mobil pribadi harus dihapuskan. Dengan demikian, BBM bersubsidi hanya diperuntukkan bagi sepeda motor dan kendaraan umum. “Langkah ini dapat menekan pengeluaran anggaran subsidi BBM hingga 60 persen,” ujarnya. (Berita lain: Demokrat Sebut Alasan SBY Tak Naikkan Harga BBM)
AISHA SHAIDRA
Terpopuler :
DPR dan SBY Dilarang Utak-atik RAPBN 2015
Twitter Garap Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta
Menteri Chatib Tak Rela Subsidi BBM untuk Si Kaya