TEMPO.CO, Nay Pyi Taw – ASEAN dan Cina sepakat memperbarui perjanjian dagang bebas di antara kedua kawasan yang dibungkus dalam ASEAN China Free Trade Area (ACFTA). Kesepakatan itu dicapai dalam konsultasi menteri-menteri ekonomi ASEAN dan Menteri Perdagangan Cina ke-13, Selasa, 26 Agustus 2014.
Dalam pernyataan bersama ASEAN-Cina disebutkan bahwa pembaruan perjanjian itu diperlukan untuk menjaga ACFTA tetap dinamis dan relevan.
Pembaruan ini juga akan memperdalam kepentingan ekonomi yang menguntungkan di antara kedua belah pihak. Untuk menyempurnakan ACFTA, menteri-menteri ekonomi ASEAN dan Cina menyusun kertas kerja (elements paper) ACFTA yang berisi fokus perubahan perjanjian dan menunjuk pejabat-pejabat ekonomi senior untuk memulai negosiasi. (Baca:Menteri Ekonomi ASEAN Hanya Teken Dua Kesepakatan)
“Para menteri juga berjanji mempercepat penyelesaian negosiasi Custom Procedures and Trade Facilitation dan meninjau Sensitive Track and Rules of Origin,” demikian hasil rapat konsultasi yang dipimpin oleh Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar, Kan Zaw.
Menteri-menteri ekonomi dari kedua kawasan juga menyambut baik pendirian Subkomite Standar, Technical Regulations and Conformity Assessment Procedures (STRACAP) dan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures yang telah melaksanakan pertemuan pertama di Maret 2014.
Tugas utama subkomite ini adalah membangun program kerja untuk mengimplementasikan protokol hambatan teknis dan SPS yang telah diteken pada November 2012. (Baca:Pejabat ASEAN Matangkan Rencana Liberalisasi)
Berdasarkan data, kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Cina terus menguat. Cina mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang utama ASEAN. Hingga akhir 2013, nilai perdagangan ASEAN dengan Cina telah mencapai US$ 350,5 miliar atau meningkat 9,7 persen dari tahun sebelumnya. Nilai perdagangan ini mencakup 14 persen dari total perdagangan ASEAN.
Pada 2013, ASEAN juga menerima US$ 8,6 miliar investasi langsung dari Cina yang berarti meningkat 60,8 persen dari tahun lalu. Nilai investasi langsung Cina ke ASEAN mencapai 7,1 persen dari total investasi di kawasan ini. Ditargetkan pada akhir 2015 nilai perdagangan ASEAN-Cina dapat meningkat menjadi US$ 500 miliar.
Direktur Kerja Sama ASEAN, Kementerian Perdagangan RI, Donna Gultom, mengatakan konsultasi ASEAN-Cina membahas beberapa aspek yang bisa meningkatkan kerja sama dagang yang menguntungkan kedua belah pihak. “ASEAN dan Cina juga memperbarui beberapa hal yang bisa meningkatkan keuntungan bersama,” ujarnya. (Baca:Nasib Bea Masuk Beras Tunggu Menteri Thailand)
EFRI RITONGA
Berita Terpopuler:
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS