Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyumas Didorong Menjadi Daerah Wisata Batik

image-gnews
Mbok Risah, 76 tahun, pembatik asal Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sedang membatik di dapur rumahnya, Rabu (6/11). Ia sudah membatik sejak tahun 1948. TEMPO/Aris Andrianto
Mbok Risah, 76 tahun, pembatik asal Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sedang membatik di dapur rumahnya, Rabu (6/11). Ia sudah membatik sejak tahun 1948. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO , Purwokerto: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, batik motif Banyumasan bisa menjadi produk andalan daerah tersebut. Dengan motif khas pedesaan, batik Banyumasan dinilai bisa bersanding dengan batik dari daerah lain.

“Kami dari Bank Indonesia mendorong agar pembatik di Banyumas bisa meningkatkan produksinya,” kata Mirza usai meresmikan galeri batik Pring Mas, Desa Papringan Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Sabtu, 24 Mei 2014.

Galeri yang didanai oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto tersebut kini menampung karya batik dari sekitar 30 pembatik anggota kelompok. Tercatat di desa itu ada sekitar 300 pembatik. (Baca: Politik dan Ekonomi Stabil, Bisnis Hotel Moncer)

Mirza optimistis batik Indonesia masih cukup mempunyai daya saing di pasar internasional. Oleh karena itu, jika produksinya terus meningkat, batik Banyumasan bisa menjadi produk andalan untuk dijual ke wisatawan.

Selain batik, Desa Papringan juga bisa dikembangkan potensi wisatanya karena berada di samping Sungai Serayu. Mirza pun meminta pengusaha mikro kecil dan menengah bisa mengakses permodalan dari perbankan.

Saat ini, kata dia, perbankan di Indonesia sangat agresif memberikan kredit mikro ke kalangan pengusaha kecil. Beberapa bank nasional baik milik pemerintah, swasta, maupun asing telah masuk ke kredit mikro termasuk mencari sentra-sentra produksi seperti Desa Papringan.

“Jadi, menurut saya, sentra-sentra produksi seperti ini pasti bank mau membiayai. Pokoknya bagi bank memberikan kredit, uangnya bisa kembali dan kemudian kreditnya bisa lebih besar lagi," katanya. (Baca: Keindahan Gerwasi, Batik Gresik)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Kelompok Pembatik Pring Mas, Siarmi mengatakan, pemantik di daerah itu merupakan pekerjaan turun temurun. “Kami ingin mengajarkan kepada yang muda-muda agar kembali menggemari batik,” katanya.

Ia mengatakan, batik khas Papringan dikenal dengan motif yang mengambil dari alam seperti pohon bambu. Warna dasar batik yang khas berwarna hitam. Saat ini, kata dia, tercatat ada sekitar 20-an motif batik yang dibuat oleh leluhurnya.

Sawinem, 70 tahun, salah satu pembatik di Desa Papringan yang sudah membatik selama 50 tahun mengatakan, dulunya dalam sehari ia hanya mendapat upah sekitar Rp 8.000 per kain batik. “Kain sudah dikasih oleh pemilik toko, kami tinggal mengerjakan.”

ARIS ANDRIANTO

Berita terpopuler:
BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu

Selasa-Jumat, Hari 'Bebas Sapi' di Perbatasan 

Bulan Depan, AirAsia Tutup Empat Rute Penerbangan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 jam lalu

Head Consumer Funding & Wealth Business Bank Danamon, Ivan Jaya, saat ditemui di Menara Danamon, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen


Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

15 jam lalu

Sawit menjadi salah satu andalan penghasil devisa bagi ekonomi Indonesia dengan pemasukan ratusan triliun setiap tahunnya.
Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan'
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.


Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.