TEMPO.CO, Jakarta - PT Batan Teknologi (persero), perusahaan negara di bidang teknologi nuklir, berniat membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). (Baca: Kunjungan Pengamanan Kawasan Nuklir Serpong).
Menurut Presiden Direktur Batan Teknologi Yudiutomo Imardjoko, perseroan akan menggandeng TerraPower, perusahaan desain reaktor milik miliarder Amerika, Bill Gates.
"Kerja sama itu akan disampaikan dalam kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada April mendatang," katanya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 12 Maret 2014. (baca: Batan Tawarkan Pulau Bangka Jadi Lokasi PLTN).
Menurut Yudi, kerja sama ini memanfaatkan program Bill Gates untuk mendanai para ahli nuklir dunia dalam mendesain reaktor nuklir baru tanpa limbah. Dalam program itu, para ahli nuklir merancang travelling wave reactor (TWR) atau reaktor nuklir yang diklaim tidak menghasilkan radiasi dan tidak memerlukan pengisian ulang bahan bakar dalam 60 tahun. Yudi mengatakan, jika reaktor ini dibangun di Amerika Serikat, negara tersebut tidak akan menghadapi problem energi dalam 700 tahun ke depan.
Selain awet, listrik yang dihasilkan TWR juga cukup murah. Yudi menghitung harga listrik yang dihasilkan TWR di Indonesia bisa mencapai 3 sen rupiah per kilowatt jam (kWh). Lebih murah dari harga beli listrik PT PLN, yang mencapai 8-10 sen rupiah per kWh dan dijual 7 sen rupiah per kWh.
Demi keperluan proyek tersebut, kata Yudi, Bill Gates sedang mencari lokasi untuk membangun prototipe. "Dia ke Indonesia salah satunya untuk survei lokasi pembangunan reaktor," ujarnya. (Baca: Pulau Bangka Dapat Dibangun 10 PLTN ).
Rencananya, direksi Batan Tekno akan berkunjung ke Amerika Serikat pada awal April 2014 untuk membicarakan rencana pembangunan prototipe TWR. Yudi mengatakan rencana tersebut telah disetujui Menteri BUMN Dahlan Iskan.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Siapa Bimo Putranto, Eks Tim Sukses Jokowi
Twitter: Foto dan Video Lebih Banyak Dapat Retweet
Michael Schumacher Tunjukkan Tanda Membaik
Cerita Sopir Derek Temukan Jasad Ade Sara