Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK Solo Banyak Terima Aduan Soal Kredit

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Sejak resmi mengemban tugas sebagai pengawas transaksi perbankan per 1 Januari 2014, Otoritas Jasa Keuangan Surakarta sudah menerima 20 aduan dari masyarakat. Kebanyakan aduan yang masuk adalah persoalan kredit.

Pelaksana tugas harian Otoritas Jasa Keuangan Surakarta, Irmawan, mengatakan persoalan kredit yang diadukan masyarakat adalah yang berkaitan dengan kredit bermasalah. Yaitu nasabah yang mengalami kredit macet dan akhirnya masuk pada tahap sita jaminan.

“Tapi nasabah atau debitor tidak terima kalau asetnya disita dan dilelang oleh bank,” katanya ketika dihubungi, Kamis, 9 Januari 2014. Dengan demikian, OJK Surakarta bertugas memfasilitasi dan memediasi kedua belah pihak agar tercapai kesepakatan. (Berita terkait: Baru Dibuka, OJK Kebanjiran Pengaduan Masyarakat)

Menurut dia, nasabah yang punya kredit macet akhirnya punya tagihan yang menumpuk. Biasanya bank mengambil langkah menyita aset dan melelangnya untuk menutup tagihan tersebut. “Tunggakan utang yang tidak tertagih akhirnya akan masuk ke tahap sita jaminan oleh bank,” ucapnya.

Sedangkan persoalan lain yang diadukan masyarakat yaitu soal sistem informasi debitor atau SID dalam hal pencantuman kualitas kredit. Masyarakat merasa terganggu dengan pencantuman status sebagai pihak yang pernah bermasalah dengan angsuran. Hal ini menyebabkan masyarakat sulit mengakses pinjaman di perbankan.

“Tujuan SID memang memudahkan perbankan dalam mengecek rekam jejak nasabah. Sehingga ke depan tidak ada masalah dalam hal pelunasan kredit atau pinjaman,” katanya. Dia mengatakan, nasabah yang biasanya punya rekam jejak jelek adalah pemilik kartu kredit. (Baca juga: OJK di Daerah Bisa Tampung Keluhan Konsumen)

Ketua Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Surakarta, Pangarso Yoga Mutodo, menilai sistem informasi debitor lebih banyak mengakibatkan masalah dibanding memudahkan bank menyalurkan kredit. Sebab, ada nasabah yang sebenarnya dinilai mampu membayar angsuran, tapi tercatat rekam jejaknya jelek. “Karena itu, kami tidak hanya mengandalkan informasi dari SID. Tapi kami juga lihat kondisi usaha calon debitor,” ucapnya.

Jika bisnis yang digeluti dinilai punya prospek cerah dan rekam jejaknya cukup baik, dia mengatakan, bank tidak akan ragu menyalurkan kredit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

UKKY PRIMARTANTYO (SOLO)





Berita Terpopuler :
ni Rute Penerbangan Domestik dari Halim 
Menkeu: Rupiah Sudah Memasuki Ekuilibrium Baru
Ekspor Sapi Australia ke Indonesia Bakal Melonjak 
Induk Usaha ANTV Lepas 15 Persen Saham ke Publik
Perusahaan Kertas Indah Kiat Dapat ISO 50001





Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.


Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober 2023 dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.


OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

4 hari lalu

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar konferensi pers tentang hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) secara virtual, Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.


Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.


Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

8 hari lalu

TaniFund. X.com
Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

15 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

18 hari lalu

CEO PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernadino Moningka Vega (tengah). TEMPO/Defara Dhanya
Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

23 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

23 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

23 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.