TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menagih janji pembangunan jaringan pipa gas alam. Hal tersebut dilakukan menyusul naiknya harga jual elpiji non-subsidi kemasan 12 kilogram hingga 50 persen mulai Januari 2014.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Andi Baso. “Hingga kini belum banyak wilayah Jakarta yang terlayani jaringan pipa gas alam milik PT PGN,” ujar Andi ketika dihubungi, Kamis, 2 Januari 2014.
Menurut dia, kebanyakan daerah yang terlayani jaringan pipa gas itu merupakan kawasan lama yang sudah mapan seperti Menteng, Kebayoran Baru, Harmoni, dan kawasan industri. Rumah susun sederhana seperti di Kebon Kacang juga sudah mendapat jaringan pipa gas.
Meski begitu, ia menilai tak ada perluasan jaringan pipa gas yang signifikan. "Kami sudah sering berdiskusi dengan PT PGN, Pertamina, Menteri ESDM, Wakil Presiden, dan terakhir Komisi Energi DPR, tetapi masih janji-janji saja," tuturnya.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI akan menagih janji itu, terutama untuk membangun jaringan di rusunawa seperti di Marunda dan Pinus Elok yang kini sudah penuh diisi warga yang direlokasi. "Nanti kami akan meminta PT Jakarta Propertindo untuk mewakili pemerintah dan melakukan kerja sama dengan PGN," ujar Andi.
Ia juga menilai seharusnya ketika harga elpiji Pertamina kemasan 12 kilogram naik, PGN bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan memperluas jaringan pipa gasnya.
Soal harga gas alam yang lebih murah ketimbang elpiji, sebetulnya sudah disampaikan sejumlah pengusaha. Salah satunya, Wida Purusanti, pengusaha kuliner yang biasa menggunakan tiga tabung elpiji dalam sebulan, kini hanya perlu membayar sekitar Rp 120.000 per bulan jika menggunakan gas alam. Hal tersebut jauh berbeda dengan harga satu tabung elpiji kemasan 12 kilogram yang sudah naik menjadi Rp 122.400 sejak awal bulan ini.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Harga Naik, Pertamina Perketat Elpiji 3 Kilogram
DPR Minta Harga Gas 3 Kg Ikut Dinaikkan
Pengamat : Pertamina Harus Jelaskan Harga Gas
Tahun Baru, Harga Elpiji 12 Kg Naik Jadi Rp 117,7 Ribu