TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Trust Securities Reza Priyambada menilai keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan, BI Rate, pada posisi 7,5 persen kemarin belum cukup untuk membawa indeks bursa Indonesia ke zona hijau. Penyebabnya masih sentimen global, yakni terkait pembahasan anggaran AS dan kemungkinan pengurangan stimulus moneter (tapering off) oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Pembukaan pasar saham Eropa yang negatif turut melemahkan," kata Reza kepada pers, Jumat, 13 November 2013.
Sepanjang perdagangan Kamis, 12 Desember 2013 kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik tertinggi pada level 4248,34, lantas menyentuh level terendah pada sore, dan berakhir di posisi 4212,22 pada penutupan perdagangan. Volume perdagangan tercatat turun, tapi nilai total transaksi meningkat.
"Investor asing mencatat nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Sedangkan investor domestik mencatat nett buy," kata Reza.
Dari 483 saham yang diperdagangkan, sebanyak 81 saham menguat, 155 saham melemah dan 247 saham stagnan. Sembilan sektor emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah. Pelemahan terbesar dialami sektor aneka industri 1,97 persen.
GALVAN YUDISTIRA
Berita Terpopuler
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi
Langgar Batas Tarif, Delapan Maskapai Ditegur
Manajer Pelindo II Ramai-ramai Mundur
BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang