TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi jenuh jual akibat koreksi tajam selama sepekan lalu membuat tekanan indeks berbalik ke atas. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan sesi pertama siang ini menguat 43,6 poin (1,04 persen) ke level 4.257,97. Indeks melawan arah bursa regional yang bergerak di zona merah.
Analis dari PT Mega Capital Indonesia, Danny Eugene, mengatakan koreksi tajam sepekan lalu telah menyebabkan kondisi jenuh jual. Walhasil, tekanan indeks cenderung naik ke atas.
Indeks kembali melanjutkan penguatannya dan menguji level resistan pada 4.240. "Hasil analisis teknikal menunjukkan bahwa harga mengalami kejenuhan terhadap aksi jual dan mendukung adanya peluang penguatan," kata Danny dalam riset hariannya.
Namun, indeks dinilai masih belum terkonfimasi sepenuhnya bullish. Selain itu, asing masih melakukan aksi jual dengan net sell Rp 125 miliar. "Jika indeks berbalik melemah, maka indeks berpotensi untuk menguji level support yang berada di 4.180," kata Danny.
Saham-saham yang menjadi penggerak indeks hari ini antara lain Bank Mandiri, yang naik 2 persen, Astra Internasional menguat 2,4 persen, Indofood menguat 2,2 persen, dan Adaro naik 0,8 persen.
Saham yang paling aktif diperjual-belikan adalah BRI dengan nilai transaksi Rp 456 miliar, kemudian saham Telkom dengan nilai perdagangan Rp 400 miliar.
Bursa regional masih bergerak di zona merah hingga pukul 12.40 WIB. Nikkei 225 turun 0,25 persen ke 15.611,89, Hang Seng melemah 0,09 persen ke 23.790,16, bursa Korea turun 0,40 persen ke 1.992,30, dan Strait Times melemah 0,37 persen ke 3.102,03.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler:
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Nama 7 Korban Tabrakan Kereta Bintaro di Fatmawati
Tabrakan Kereta Bintaro, Masinis Meninggal