TEMPO.CO , Jakarta - Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani mengatakan Paket Bali yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-9 World Trade Organization (WTO) akan merugikan Indonesia. "Enggak ada untungnya (Paket Bali), justru banyak merugikan Indonesia," kata Aviliani saat dihubungi Tempo pada 7 Desember 2013.
Aviliani menuturkan, dalam Paket Bali yang disepakati tersebut, jika subisidi pertanian tidak ditingkatkan, maka banyak petani di Indonesia yang akan menjadi miskin. Soalnya, subsidi merupakan nilai tambah dari sektor pertanian.
Aviliani memperkirakan hubungan kerja sama di antara negara-negara yang menghadiri konferensi WTO itu akan berujung pada hubungan bilateral. Sebab, kepentingan-kepentingan yang berbeda dari setiap negara membuat hubungan bilateral menjadi lebih menguntungkan. "Lebih win-win solution," kata Aviliani.
Hubungan multilateral dianggap hanya akan menguntungkan negara maju dan tidak tepat dengan kepentingan beberapa negara. Dengan begitu, isi kesepakatan belum tentu dijalankan. Aviliani mencontohkan, untuk kesepakatan mengenai sektor pertanian, bagi negara yang tidak memiliki kebutuhan, tentu akan setuju jika tidak ada peningkatan subsidi pertanian. Namun hal ini akan merugikan negara agraris seperti Indonesia.
Sedangkan untuk memperlancar fasilitas perdagangan, Aviliani menuturkan Indonesia membutuhkan setidaknya 2 pelabuhan internasional. Dengan demikian, aktifitas perdagangan Indonesia tidak lagi harus melewati Singapura.
Baca Juga:
APRILIANI GITA FITRIA
Berita lain:
Lagi, Beredar Foto Mesra Ariel-Sophia di Stasiun
Kutang Lancip Agnes, Indah tapi Berbahaya
Wanita-wanita di Sekeliling Ariel
Sophia Latjuba, dari Foto Topless hingga Produser
Setelah Tabrakan, Paul Walker Bertahan Beberapa Detik
Tweet Romantis Ariel Setelah Foto Mesra Beredar
Puing Porsche Paul Walker Jadi Sasaran Pencuri