TEMPO.CO, Bandung - Astra International memproyeksikan penjualan mobil murah, Ayla dan Agya, bisa mengambil ceruk pasar pembeli sepeda motor. Murahnya harga mobil itu diharapkan bisa mendorong pembeli sepeda motor beralih ke mobil murah.
Selain sepeda motor, mobil murah juga akan menyasar para konsumen mobil bekas. Selama ini perilaku para pembeli mobil baru biasanya akan menjual mobil lamanya. Nah, para pembeli mobil bekas, used car, itulah yang akan diajak pindah untuk membeli mobil murah.
Chief Group Treasury & Investor Relation Astra International, Iwan Hadiantoro, mengatakan memang belum ada data pasti berapa jumlah segmen pembeli mobil bekas tersebut. Namun, bila berdasarkan data penjualan mobil, maka jumlahnya bisa mencapai 1 juta unit. "Ambil 100 ribunya saja," kata Iwan dalam workshop Wartawan Pasar Modal yang diselenggarakan Astra International di Holiday Inn, Bandung, Jumat, 8 November 2013.
Iwan berharap penjualan pada segmen mobil yang dikenal dengan nama low cost green car ini bisa ikut menambah keuntungan bagi perusahaan. "Volume penjualan tentunya bisa meningkatkan profit," kata Iwan.
Hingga saat ini, sejak diluncurkan September lalu, perusahaan sudah mendistribusikan 8 ribu unit Agya dan Ayla. Adapun pemesanan sudah mencapai 30 ribu unit.
Sejauh ini, menurut Iwan, pasar kedua mobil murah itu masih di Jakarta dan sekitarnya. "Kalau target pasarnya untuk seluruh Indonesia. Kami belum ada rencana untuk ekspor," katanya.
IQBAL MUHTAROM
Baca juga:
ASEAN Bakal Jadi Pasar Otomotif Nomor Lima Dunia
Unibraw Ciptakan Mobil Seharga Rp 100 Juta
Indonesia-Thailand Kuasai Pasar Otomotif ASEAN
Mobil Murah Bisa Jadi Stimulan Infrastruktur
Pesanan Mobil Listrik BMW Capai 8 Ribu Unit