TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai penguatan rupiah hari ini hanya bersifat sementara. Alasannya, isu pengurangan quantitative easing oleh bank sentral Amerika Serikat masih ada, sehingga Indonesia mesti tetap waspada.
Depresiasi kurs dolar Amerika terhadap mata uang utama dunia membuat posisi rupiah semakin kuat. Di pasar uang, Jumat, 25 Oktober 2013 hingga pukul 11.10 WIB, rupiah ditransaksikan menguat di kisaran 11.005 per dolar Amerika. Penguatan rupiah juga dialami oleh hampir seluruh mata uang regional Asia lainnya. Kurs rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) 1 bulan kemarin menguat ke kisaran 10.914 per dolar Amerika. Sementara itu, Bank Indonesia tetap menahan kurs JISDOR di kisaran 11.268 per dolar Amerika.
Penguatan rupiah hingga 100 basis point ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Akibat penguatan itu, rupiah menjadi mata uang dengan performa terbaik di antara 23 mata uang lainnya pada pekan ini. "Ini memang bagus, tapi Bank Indonesia masih terus mengawasi perkembangan ekonomi global," kata Agus di kantornya, Jumat, 25 Oktober 2013
Bank Indonesia, Agus menambahkan, berkomitmen untuk selalu mengikuti perkembangan dan mengeluarkan respons yang sesuai. Salah satu bentuk respons terhadap kondisi perekonomian global yang berpotensi menggoyahkan stabilitas perekonomian nasional adalah rencana pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi baru pada Oktober ini. Paket yang akan dikeluarkan itu merupakan lanjutan dari paket kebijakan yang dirilis Agustus lalu. Salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan adalah revisi mengenai insentif berupa kemudahan pajak untuk menarik investasi di Indonesia, seperti tax allowance dan tax holiday.
Sementara itu, dari sisi moneter, bank sentral belum berencana mengeluarkan paket kebijakan baru. Agus mengungkapkan, Bank Indonesia kini tengah giat meyakinkan pasar bahwa bank sentral terus melakukan pendalaman pasar keuangan. "Belum ada kebijakan baru, tapi kita berfokus pada inisiatif-inisiatif untuk memperkaya dan memperdalam pasar keuangan," ucapnya.
PRAGA UTAMA