Daniel menyatakan, karena pintu darurat dibuka paksa, pelampung di dekatnya ikut terbuka. Untuk memperbaikinya, diperlukan suku cadangg dari Jakarta. "Sehingga penumpang harus dialihkan ke penerbangan Lion Air lainnya," ucapnya.
PT Angkasa Pura I menyatakan penumpang Lion Air panik dan marah. "Mereka panik, marah, sampai membuka pintu darurat pesawat," kata Humas Angkasa Pura I Cabang Bandara Sam Ratulangi, Manado, Allan Pusung, saat dihubungi Tempo, Senin, 30 September 2013.
Ia menjelaskan kronologi kejadian itu pesawat dengan rute Manado-Cengkareng tersebut dijadwalkan berangkat pada 10.45 WITA. Namun, kata Allan, pesawat mengalami keterlambatan (delay) sampai 11.50 WITA.
Allan mengungkapkan, staf akhirnya meminta penumpang masuk pesawat. Namun, setelah cukup lama menunggu, pesawat tidak juga berangkat meski penumpang sudah boarding. "Saya dapat informasi kalau AC-nya kurang dingin sehingga penumpang merasa sumpek," ucapnya.
Karena merasa kepanasan dan sulit bernapas, kata Allan, para penumpang kemudian membuka paksa pintu darurat saat pesawat dalam proses push back dari parkiran. Ada 198 penumpang dalam penerbangan tersebut.
Allan menyebut beberapa di antaranya adalah penumpang anak-anak. Manajemen Lion Air tidak memberi penjelasan atas peristiwa itu. "Yang menyiapkan air minum saja Angkasa Pura, karena penerbangan terlambat," kata dia. Ia menyebut maskapai itu sudah kerap mengalami keterlambatan penerbangan di bandara tersebut.
MARIA YUNIAR