TEMPO.CO, Jakarta - Penggagas mobil listrik di Indonesia, Dasep Ahmadi menyayangkan sikap pemerintah yang mengistimewakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car atau LCGC). Sedangkan untuk mobil listrik seolah-olah menjadi "anak tiri" dalam industri otomotif Indonesia.
"Kami tidak khawatir terkait dengan LCGC tapi kenapa peraturan yang mendukung industri mobil listrik belum dikeluarkan. Kami seperti dijadikan anak tiri. Kami cemburu," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 September 2013.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa keberatan dengan adanya program mobil murah. Jokowi--sebutan populer untuk Joko Widodo--mengklaim adanya mobil murah dapat menambah jumlah kendaraan yang masuk ibu kota sehingga akan memperparah kemacetan.
Untuk menindaklanjuti keberatannya, Jokowi telah berkirim surat kepada Wakil Presiden Boediono ihwal mobil murah. Tapi, Juru Bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat mengatakan program mobil murah tak bertentangan dengan 17 langkah yang digadang oleh Wakil Presiden Boediono. "Ada potensi kemacetan itu benar. Tapi harus diatasi dengan transportasi publik."
Ke depan, menurut Dasep, pemerintah perlu memperbanyak jenis komponen untuk mobil listrik yang bisa diimpor. Saat ini pemerintah hanya memperbolehkan komponen yang diimpor hanya 10 persen.
Ia menilai infrastruktur sebetulnya bukan hambatan utama dalam industri mobil listrik tersebut karena dapat dibangun secara cepat jika sejumlah aturan sudah dikeluarkan. Permasalahan utama lainnya yakni kurangnya koordinasi antar Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Perindustrian. "Sampai saat ini kami belum diajak oleh Kemenperin terkait dengan mobil listrik ini,” kata Dasep.
Nama Dasep Ahmadi sempat ramai diperbincangkan sejak medio tahun lalu ketika pencipta mobil listrik melalui PT Sarimas Ahmadi Pratama ini berencana mulai memasarkan mobil listrik berjenis city car. Perusahaannya akan memproduksi sebanyak 1.000-2.000 unit mobil listrik tahun ini.
Mobil listrik keluaran Sarimas dinamakan Elvina, yang merupakan kependekan dari electric vehicle Indonesia. Mobil ini akan dijual dengan harga di bawah Rp 200 juta per unit.
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji
Berita Terpopuler:
Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta