TEMPO.CO, Tangerang - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meneken nota kesepahaman kerja sama untuk mendukung kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI). Penandatanganan berlangsung di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Garuda City Center, Bandara Internasioanal Soekarno-Hatta, Selasa, 27 Agustus 2013.
Nota kesepahamanan diteken Ketua PMI, Jusuf Kalla, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dan Kamar Dagang Indonesia yang diwakili Wakil Ketua bidang Coorporate Social Responsibility, Yani Motik.
Direktur utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan melalui kerjasama itu, Garuda Indonesia mendukung PMI dengan menyiapkan tiket perjalanan dinas anggota PMI yang diambil dari mileage para anggota Kadin yang menjadi anggota Garuda Frequent Flyer (GFF). Garuda juga akan mendonasikan mobil operasional donor daerah bagi PMI yang dananya berasal dari donasi pengguna jasa Garuda Indonesia.
"Kerja sama ini merupakan upaya Garuda mengakomodir anggota GFF, khususnya anggota Kadin untuk berpartisipasi membantu menyalurkan bantuan bagi masyarakat melalui PMI," kata Emir.
Emir juga memaparkan peningkatan kinerja Garuda hingga saat ini memperoleh berbagai penghargaan peringkat pertama world's best economic class tahun 2013. "Ada peran Pak JK dalam pengembangan Garuda menjadi seperti ini, kalau saja tidak 'diusir' Pak JK dari kantor di Merdeka Selatan, maka Garuda mungkin belum seperti ini," kata Emir yang disambut derai tawa hadirin, termasuk Erik Meijer Director & Executive Vice President Marketing & Sales di Garuda Indonesia yang duduk satu meja dengan JK.
Menurut Jusuf Kalla, ada untungnya ketika itu, Emir kerap bertanya dan mengadukan masalah ke dirinya. "Bagus begitu sekarang, Garuda sudah canggih. Ada untungnya saya memarahi Emir. Kalau tidak dia tetap dekat kantor saya. Waktu itu Pak Presiden mengatakan tanya ke Pak Wapres ya saya sarankan untuk dijual, karena Garuda harus survive," ujarnya.