TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas di pasar komoditas New York Mercantile Exchange (NYMEX) mendekati level tertinggi dalam tiga minggu. Emas berjangka untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada US$ 1.290 per troy ounce pada Selasa malam 16 Juli 2013.
Hal ini didorong oleh ekspektasi pelaku positif pasar menjelang testimoni Kepala Federal Reserve, Ben Bernanke, di Kongres Amerika Serikat hari ini dan rilis data inflasi AS.
Baca Juga:
Peneliti dari Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Ibrahim, mengatakan salah satu sentimen yang mengerek harga emas adalah data penjualan ritel AS yang naik lebih rendah dari ekspektasi.
"Kondisi ini kian memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus mempertahankan kebijakan stimulus untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonominya."
Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel AS naik 0,4 persen pada bulan Juni, melambat dari kenaikan 0,5 persen pada bulan Mei.
Di sisi lain, ekspektasi inflasi di AS yang meningkat akan mengerek harga emas karena sifatnya sebagai alat lindung nilai (hedging). Ketika inflasi naik, harga emas ikut naik. Namun, apabila suku bunga naik, harga emas cenderung turun.
Ibrahim mengungkapkan, masalah inflasi di AS ini juga bisa menjadi kendala mengenai pelonggaran kuantitatif apakah terus dilanjutkan atau dihentikan. Hal ini tentunya berkaitan dengan volatilitas harga emas.
“The Fed kemungkinan besar akan mengeluarkan keputusan untuk terus melakukan pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan,” kata dia. Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencatat kerugian 23 persen di tengah rencana spekulasi The Fed yang akan menghentikan program stimulus pada akhir tahun ini.
Di tempat lain, perak untuk pengiriman September merosot 0,25 persen ke US$ 19,78 per troy ounce, sementara tembaga untuk pengiriman September naik 0,5 persen ke US$ 3,160.
PDAT | M. AZHAR
Berita Utama:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Jokowi: Nama Saya Siapa? Anak Kecil: Sukowi!
Muslim Uighur Dipaksa Makan Selama Ramadan
Gerindra Siapkan Jokowi Jadi Presiden 2019