TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan ada empat titik rawan yang akan dipantau usai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. “Pemantauan sudah didistribusikan ke Mabel Polri,” katanya di Jakarta, Jumat malam 21 Juni 2013.
Keempat titik rawan tersebut di antaranya, tempat penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yaitu kantor pos dan tempat penyaluran komunitas.
Titik rawan kedua adalah pom bensin. Menurut Djoko sejak 2-3 hari lalu mulai ada antrian. “Selama dilakukan dengan tertib tidak apa-apa. Saya kira bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Ketiga, potensi tempat penimbunan BBM bersubsidi. Djoko mengatakan sekarang telah dilakukan operasi terhadap pelanggaran tempat penimbunan BBM bersubsidi. "Aparat sudah banyak menangkap pelaku pelanggaran tersebut" ujarnya.
Terakhir adalah titik-titik tempat terjadinya unjuk rasa. Djoko menghimbau agar unjuk rasa dapat dilakukan dengan tertib. "Unjuk rasa diperbolehkan asal tetap di koridornya dan sudah beritahu kepada Polri" kata Djoko.
Djoko mengatakan operasi sudah dilakukan sejak sepekan yang lalu.
Kapolri Timur Pradopo mengatakan bahwa pengamanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah dilakukan sejak malam ini. "Jumlah personel tergantung jumlah antrian," kata Djoko.
RIZKI PUSPITA SARI