TEMPO.CO, Jakarta - Aksi jual yang dilakukan oleh investor seiring jatuhnya bursa regional membuat indeks gagal mendekati level psikologis 5.000. Data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis lebih buruk dari perkiraan para analis memicu kejatuhan indeks Dow Jones lebih dari 111 poin, yang kemudian diikuti bursa Asia dan menghentikan penguatan bursa domestik.
Dalam perdagangan hari ini, Kamis, 4 April 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun tajam 58,855 poin (1,18 persen) ke level 4.922,611. Sepuluh indeks sektoral di bursa semuanya mengalami koreksi.
Analis dari PT Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, menjelaskan, rontoknya bursa regional serta posisi IHSG yang sudah naik sangat kencang dijadikan momen oleh para investor untuk melepas saham guna merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh. “Indeks juga sudah mendekati targetnya di level 5.000,” ucapnya.
Harga-harga saham unggulan yang selama ini menjadi penggerak indeks juga sudah naik cukup tinggi. Dari sisi teknikal juga sudah masuk area jenuh beli sehingga wajar bila investor banyak yang melepas portofolionya. Kondisi indeks yang sudah naik 664 poin (15 persen) sepanjang tahun ini membuat sentimen negatif sedikit saja bisa dijadikan alasan pemodal untuk melakukan aksi ambil untung.
Data tenaga kerja dan indeks sektor jasa yang berada di bawah perkiraan membuat bursa Wall Street mengalami tekanan jual yang berimbas pula ke bursa Asia, termasuk bursa Jakarta. "Melemahnya nilai tukar rupiah akibat digdayanya dolar Amerika terhadap mata uang utama dunia juga turut membebani indeks," katanya.
Volume perdagangan mencapai 9,36 miliar lembar dengan nilai Rp 7,37 triliun serta frekuensi 141 ribu kali transaksi. Harga 171 saham turun, hanya 89 saham yang naik, dan 103 saham lainnya stagnan. Adapun investor asing mencatat penjualan bersih Rp 540 miliar.
Saham-saham yang mengalami tekanan jual kali ini antara lain Indofood ICBP (ICBP) jatuh 5,7 persen ke Rp 10.000, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun 4,6 persen ke Rp 8.250, Bank BCA (BBCA) terkoreksi 3,1 persen, serta Semen Gresik (SMGR) melemah 2,5 persen menjadi 17.800.
Bursa Seoul sore ini ditutup turun 1,2 persen, bursa Singapura terkoreksi 0,42 persen, bursa India merosot 1,58 persen, serta bursa Australia juga melemah 0,95 persen. Sedangkan bursa Tokyo melonjak tajam 2,2 persen. Adapun bursa Hong Kong dan Shanghai tutup.
VIVA B. K
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Pembocor Sprindik Anas Sekretaris Ketua KPK
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak
Anis Matta: Cita-cita PKS Sama dengan Walisongo