TEMPO.CO, Jakarta– Menguatnya bursa global pada akhir perdagangan pekan lalu serta prospek ekonomi domestik diharapkan menjadi katalis positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) menuju level 5.000. Namun berakhirnya musim laporan keuangan emiten serta ancaman inflasi tinggi bisa menjadi titik balik bagi indeks untuk berbalik arah.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan, meredanya masalah Siprus dan adanya pernyataan dari Eurogroup bahwa perampingan perbankan Siprus bertujuan untuk memperkuat permodalan negara tersebut menjadi sentimen positif bagi bursa regional. "Sentimen tersebut diperkirakan menjadi penggerak indeks untuk melanjutkan kenaikan bertahap."
Meski demikian, menjelang pengumuman data-data ekonomi makro pada awal bulan, potensi pembalikan arah indeks bisa terjadi. Hal itu merujuk pada angka inflasi yang diperkirakan masih tinggi seiring dengan melonjaknya harga bawang. Di sisi lain, pasar juga mengantisipasi kondisi politik terakhir di Italia dan spekulasi bahwa Slovenia juga akan meminta dana talangan.
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup di level tertingginya sepanjang sejarah bursa pada 4.940,98 atau menguat 217,83 poin (4,61 persen) dibanding penutupan pekan sebelumnya di level 4.723,16.
Menurut Reza, pekan ini indeks diperkirakan berada pada rentang 4.815-4.960. IHSG masih berpotensi menguat selama rilis data-data makro cukup mendukung, namun tetap waspada jika mulai terjadi pembalikan arah. "Semakin tinggi laju indeks, semakin tinggi pula keinginan untuk melakukan aksi ambil untung."
Investor masih menunggu beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini. Di antaranya angka inflasi dan neraca perdagangan dalam negeri serta indeks manufaktur Amerika dan Cina. Kemudian neraca perdagangan Australia, inflasi Prancis, Jerman, dan Italia.
Saham-saham yang bisa diperhatikan, misalnya Astra Internasional (ASII), Waskita Karya (WSKT), Total Bangun Persada (TOTL), Malindo Feedmill (MAIN), Holcim Indonesia (SMCB), Indofood (INDF), dan Tiga Pilar Sejahtera (AISA).
M. AZHAR | PDAT