TEMPO.CO, Jakarta - Potensi kenaikan indeks akan lebih dipengaruhi faktor ekonomi domestik yang masih tumbuh di tengah melambatnya ekonomi dunia. Ekspektasi semakin dekatnya bantuan bagi Yunani akan dikucurkan dapat menjadi pemicu kenaikan indeks.
Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan stabilnya konsumsi domestik berpotensi mendorong naik indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk kembali mencetak rekor tertinggi baru. "Hingga akhir tahun, indeks bisa mencapai level 4.400 menurut perkiraan kami."
Menurut Abidin, sentimen dalam negeri yang bakal menjadi penggerak indeks didasari oleh dua hal, yaitu kenaikan harga saham-saham sektor konsumer, properti, dan konstruksi, serta adanya aksi window dressing untuk meningkatkan kinerja para manajer investasi menjelang akhir tahun. Keyakinan atas fundamental ekonomi dalam negeri ini pula yang kerap menyelamatkan indeks ketika bursa global berjatuhan.
Dari eksternal, sinyal pulihnya ekonomi global yang terindikasi dari menurunnya data klaim pengangguran di Amerika Serikat dan membaiknya data manufaktur di Cina juga akan memicu kenaikan indeks. Nasib dana talangan Yunani juga hampir menemui titik terang dan sesuai ekspektasi investor. "Pemulihan ekonomi global akan menambah keyakinan investor untuk berinvestasi di pasar saham," dia menuturkan.
Hari ini, investor akan menunggu hasil keputusan final dana talangan Yunani. Bila hasilnya positif, indeks akan melanjutkan penguatan, walaupun tetap ada kemungkinan aksi ambil untung. Indeks akan bergerak di kisaran 4.300-4.363. Dia menyarankan untuk melakukan akumulasi saham-saham yang berorientasi domestik di sektor konsumer, properti, dan perdagangan.
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup di level 4.348,80, yang berarti turun tipis 2,5 poin (0,6 persen) dibanding pekan sebelumnya. Perkembangan dari Yunani, membaiknya data ekonomi AS dan Cina diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pergerakan indeks di akhir bulan ini.
M. AZHAR | PDAT