TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menerima kucuran kredit investasi dari tujuh bank sebesar Rp 7,4 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik PUSRI II B serta membangun steam turbine generator dan boiler batu bara.
Ketujuh bank yang berkomitmen menyalurkan kredit untuk Pusri adalah Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Jawa Barat dan Banten, serta Bank Sumatera Selatan dan Bank Bangka Belitung.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mustofa, mengungkapkan, fasilitas kredit ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik Pusri II-B, yang akan menggantikan pabrik lama, Pusri II, yang sudah berumur 38 tahun. Pabrik baru akan memiliki kapasitas yang lebih besar, yakni produksi urea 2.750 ton sehari dan amoniak 2.000 ton sehari. Selama ini, kapasitas PUSRI II yaitu produksi urea 1.100 ton sehari dan amoniak 600 ton sehari.
Pabrik baru ini direncanakan selesai dibangun pada 2015. Ketika itu, produksi pupuk Pusri diperhitungkan bisa mencapai 2,8 juta ton, naik dari sekitar 2,2 juta ton tahun ini.
"Peningkatan kapasitas ini yang penting untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, subsidi petani, kalau ada sisa baru untuk ekspor," ujarnya seusai penandatanganan kredit itu di Jakarta, Rabu, 14 November 2012.
Selain itu, Mustofa menjelaskan, kredit juga akan digunakan untuk membangun steam turbine generator dan boiler batu bara untuk mendukung steam dan listrik pabrik Pusri II-B. Kredit juga akan digunakan untuk membeli kapal self propelled urea barge, yang secara bertahap akan menggantikan kapal-kapal Pusri yang sudah ada.
Adapun alokasi dana untuk ketiga proyek tersebut yakni untuk pembangunan pabrik baru sekitar Rp 6,5 triliun. Pembangunan steam turbine generator dan boiler batu bara senilai Rp 2,5 triliun dan Rp 500 miliar untuk kapal. "Tidak semua dari kredit. Tujuh puluh persen kredit. Kami juga ada modal sendiri 30 persen," ujarnya.
Dalam pembiayaan ini, BCA bertindak sebagai koordinator kredit dengan nominal pengucuran sebesar Rp 2,6 triliun. Adapun Bank BRI berpartisipasi sebesar Rp 1,7 triliun, Bank BNI Rp 1,3 triliun, Bank Mandiri Rp 1 triliun, Bank Jabar Banten Rp 400 miliar, Bank Sumsel Babel Rp 200 miliar, dan Bank UOB Rp 200 miliar.
Kredit yang diterima PUSRI ini jatuh tempo 10 tahun sejak tanggal perjanjian kredit, dengan grace period tiga tahun.
MARTHA THERTINA
Berita lain:
LKPP : Peserta Sedikit, Ada Indikasi Rekayasa
2013, Seluruh Daerah Terapkan Pengadaan Elektronik
Bursa Desak Humpuss Rampungkan Pelunasan Utang
Angkasa Pura Tersandung Masalah IMB di Balikpapan
Sistem Elektronik Persempit Peluang Korupsi
