TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Chatib Basri menilai penurunan pertumbuhan ekonomi terhadap produk domestik bruto terjadi akibat faktor eksternal. Menurut dia, pemerintah harus berhati-hati atas situasi krisis perekonomian global.
"Situasi global menyebabkan penurunan ekspor yang menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga ini," kata Chatib kepada wartawan usai menghadiri pembukaan Indonesia Investment Summit, Senin, 5 November 2012.
Badan Pusat Statistik Indonesia melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan produk domestik bruto pada kuartal III 2012 mencapai 6,17 persen. Angka tersebut cenderung lebih rendah dibanding kuartal III 2011 yang tumbuh 6,5 persen.
Adapun untuk penanaman modal, Chatib justru melihat akan terus ada pertumbuhan. "Investment masih tumbuh sekitar 10 persen," ujarnya. Ia melihat adanya potensi tercapainya target investasi 2012. "PMA terutama tinggi tapi mulai flat kalau secara Q on Q naik 0,9 persen sejalan dengan impor barang modal yang mulai turun."
Chatib melihat meski angka konsumsi pribadi masih relatif tinggi yakni 5,68 persen, namun pemerintah harus tetap menjaga agar tidak turun. "Mungkin pemicunya pembatasan kredit oleh perbankan di sektor otomotif," ujarnya. Pembatasan kredit tersebut, kata dia baru berdampak saat ini.
Menurut dia, hingga akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi terhadap PDB masih bisa tumbuh hingga 6,3 persen. "Tahun depan mungkin akan lebih slowdown, tapi masih di atas 6 persen," ujarnya. Caranya, kata dia, adalah mempertahankan investasi dan belanja pemerintah. "Investasi bagus tapi juga warning global di luar kontrol kita. Lebih baik siap-siap."
Gejala ini, menurut Chatib disinyalir akan terus berlanjut. "Ketidakpastian ekonomi global makin besar, tapi challenge kita bukan di 2012 tapi 2013. Prosesnya juga enggak akan gampang," ujarnya.
Senada dengan Chatib, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung mengatakan, pada kuartal keempat pertumbuhan ekonomi diprediksi akan mencapai 6,3 persen. Ini, kata dia didorong dengan adanya peningkatan belanja pemerintah. "Belanja pemerintah, seperti yang sudah-sudah selalu luar biasa pada kuartal keempat," kata Chairul.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Dahlan Serahkan Dua Nama Peminta Upeti BUMN
Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius