Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Indonesia Nilai Ekonomi Indonesia Membaik

image-gnews
Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memaparkan hasil keputusan tingkat suku bunga (BI Rate), Jakarta, Kamis (12/4). ANTARA/Yudhi Mahatma
Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memaparkan hasil keputusan tingkat suku bunga (BI Rate), Jakarta, Kamis (12/4). ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menilai perekonomian Indonesia pada triwulan ketiga ini menunjukkan perbaikan. Defisit transaksi berjalan akibat jomplangnya nilai perdagangan ekspor dan impor pada triwulan lalu kini terpantau membaik. Meski begitu, Bank Sentral tetap mewaspadai tekanan atas transaksi berjalan akibat memburuknya prospek ekonomi global.

"Ke depan, Bank Indonesia terus mengevaluasi dampak dari kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya dan apabila diperlukan akan mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan," ucap Juru Bicara Bank Indonesia, Difi A. Johansyah di Bank Indonesia, Kamis, 13 September 2012.

Seperti diketahui, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 6,9 miliar atau 3,1 persen dari PDB pada triwulan II 2012. Ini naik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat defisit US$ 3,2 miliar atau 1,5 persen dari PDB. Pada Juni 2012, tercatat defisit perdagangan internasional mencapai level tertingginya selama lima tahun belakangan yakni US$ 1,33 miliar. Meski defisit transaksi berjalan melebar, namun defisit neraca pembayaran bisa ditekan oleh transaksi modal dan finansial yang disokong aliran investasi asing langsung (FDI), investasi portofolio dan penarikan utang luar negeri swasta. Adapun defisit transaksi berjalan pada triwulan III diperkirakan BI membaik, meski lembaga ini belum merilis data resminya.

Difi menjelaskan BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik dan perbaikan neraca pembayaran agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejauh ini, Difi melanjutkan, Dewan Gubernur BI menilai kinerja perekonomian domestik masih tetap sejalan dengan kapasitas ekonomi. "Perekonomian dalam triwulan III 2012 masih tetap kuat didukung tingginya konsumsi dan investasi," ucapnya.

Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi didukung oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi dan terkendalinya inflasi. BI optimis tingkat inflasi terkendali sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013, yaitu 4,5 persen - 1 persen.

Pada Agustus 2012, inflasi IHK 0,95 persen (month to month) sehingga secara tahunan tercatat sebesar 4,58 persen (year on year). Optimisme BI pada target inflasi ini tercermin dari keputusan Dewan Gubernur mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

Investasi pada triwulan III juga tercatat tetap kuat, didorong oleh tingginya kepercayaan dunia usaha terhadap prospek ekonomi Indonesia, dan didukung pembiayaan investasi baik yang bersumber dari perbankan maupun investasi langsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BI juga memperkirakan ekspor akan sedikit membaik sejalan dengan membaiknya prospek beberapa negara mitra dagang utama. Meski begitu, kinerja ekspor masih dibayangi risiko pelemahan perekonomian global. "Ke depan, kondisi neraca pembayaran diharapkan semakin baik dengan ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas ekspor akan membaik serta didukung oleh respon kebijakan yang  efektif," ujar Difi.

Adapun cadangan devisa tercatat mengalami kenaikan pada Agustus 2012 yaitu mencapai 109 miliar dolar AS atau setara dengan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Terkait nilai tukar rupiah, BI memperkirakan tekanan yang terjadi pada Agustus 2012 masih akan berlanjut namun dengan intensitas yang menurun. Rupiah secara point-to-point melemah sebesar 0,94 persen (month to month) ke level Rp 9.535 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 0,63 persen (month to month) menjadi Rp 9.493 per dolar AS.

"Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dipengaruhi oleh prospek pemulihan ekonomi global yang masih rentan dan pasar keuangan global yang masih dalam kondisi ketidakpastian," ucap Difi. Ia menambahkan, ekspor yang tertekan di tengah impor yang masih relatif kuat juga turut memengaruhi keseimbangan supply-demand valas di dalam negeri. "Bank Indonesia terus mencermati keseimbangan di pasar valuta asing untuk mengarahkan pergerakan nilai tukar Rupiah sejalan dengan fundamentalnya," ujarnya.

MARTHA THERTINA

Berita Terpopuler:
Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon

Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World

Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III

KONI Minta PSSI Djohar Jangan Seperti Anak-anak

Cara Benar Pasang Kondom

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 jam lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

11 jam lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.