TEMPO.CO, Tokyo - Terlilitnya Sharp Electronics Corporation oleh jeratan utang mulai membuat kreditur mereka mempertimbangkan kemungkinan untuk menambahkan pinjaman kepada produsen barang elektronik yang berbasis di Jepang tersebut.
Dikutip dari Reuters, 23 Agustus 2012, Mizuho Corporate Bank dan Mitsubishi UFJ Financial Group berencana menambahkan pinjaman kepada Sharp kurang-lebih 200 miliar yen atau setara dengan US$ 2,52 miliar. Kabarnya, untuk akhir Agustus 2012, mereka sudah siap menyalurkan 130 miliar yen.
Menurut analis, penambahan pinjaman ini dinilai sebagai tindakan yang masuk akal dan sudah bisa diduga. Pasalnya, Mitsubishi UFJ dan Mizuho adalah pemegang saham mayoritas di Sharp. Kedua kreditur tersebut diprediksi akan lebih rugi apabila tidak memberikan pinjaman ke Sharp.
Saat dikonfirmasi ke juru bicara Sharp, Miyuki Nakayama, ia mengakui bahwa Sharp sudah menemui dua bank besar untuk mempertimbangkan penambahan pinjaman. Namun, ia enggan mengungkap identitas bank yang ditemui.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sharp berencana menambah daftar panjang pegawai yang akan mereka berhentikan. Sharp berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja lagi terhadap 3.000 pegawai mereka.
Apabila rencana itu terealisasi, maka total pegawai yang di-PHK Sharp sebanyak 8.000 orang atau kurang-lebih 15 persen dari total pegawai Sharp di seluruh dunia. Sebelumnya, Sharp mengumumkan bahwa mereka akan memecat 5.000 pegawai.
Saat ini, Sharp memiliki utang sejumlah 1,25 triliun yen atau setara US$ 16 miliar. Harga saham mereka saat ini juga jatuh lebih dari 35 persen sejak Agustus.
REUTERS | ISTMAN MP
Terpopuler:
Sriwijaya Air Tak Tahu Pesawatnya Delay
Posisi Tawar Renegosiasi Indonesia Dinilai Lemah
Kenaikan Harga Bukan Kunci Pengurangan Subsidi
Penjualan Bank Mutiara Jangan Dipaksakan
Lebaran, Konsumsi Pertamax Naik 100 Persen
Transaksi Masih Akan Sepi
India Akan Restrukturisasi Utang US$ 35 Miliar
Indeks Berpeluang Dekati Level Tertingginya
Harga Ekspor Gas ke Fujian Ditargetkan Naik 2013
2013, Dana Bansos Naik Jadi Rp 4 Triliun