TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman Hadad, mengatakan krisis global yang tengah terjadi tidak memberikan dampak yang cukup keras pada perbankan Indonesia. Sebab, eksposur utang perbankan terhadap aset-aset di Eropa dan Amerika Serikat sejauh ini masih kecil. "Cukup mild, tidak signifikan," katanya di Jakarta, Kamis, 21 Juni 2012.
Menurut dia, dibandingkan dengan Eropa, Amerika memiliki andil yang lebih banyak dalam memberikan dampak bagi perbankan nasional. "Eksposurnya lebih besar," katanya.
Dia menjelaskan, untuk Eropa eksposurnya hanya sekitar Rp150 triliun dari total aset perbankan yang sebesar Rp 3 ribu triliun. Eksposur itu dalam bentuk seperti surat berharga dan trade finance.
Muliaman menambahkan, meskipun nantinya krisis akan berkepanjangan, dia optimistis industri keuangan masih cukup kuat. Hal ini karena rasio kecukupan modal (CAR) dan kualitas aset tidak mengalami penurunan signifikan. "Fundamental perbankan masih akan sangat oke," ujarnya.
NUR ALFIYAH
Berita lain:
Yield Obligasi Jerman Sedikit Naik
BUMN Jadi Pengumpul Pajak Mitra
Perbanas Siapkan Uji Materi UU OJK
Dahlan: Ada Dirut Tipe Kuda Liar dan Lemah Syahwat
Beginilah Suasana Kerja di ATC Usai Sidak Dahlan