TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Mohamad Sulaeman Hidayat menyatakan, industri yang rentan dengan pembajakan adalah bidang digital optik media dan software komputer. "Misalnya CD lagu bajakan," kata Hidayat kepada Tempo, Selasa malam, 1 Mei 2012.
Pernyataan ini menanggapi pemberitaan dari kantor berita Reuters yang menyebutkan Indonesia dan negara-negara rawan pembajakan itu masuk dalam laporan berjudul "Special 301 Report" yang dirilis USTR pada Selasa, 1 Mei 2012.
Selain Indonesia, negara-negara yang masuk daftar pengawasan prioritas adalah Cina, Rusia, Argentina, Kanada, India, Aljazair, Chili, Israel, Pakistan, Thailand, Ukraina, dan Venezuela.
Menurut Menteri Perdagangan Amerika, Ron Kirk, tingkat kewaspadaan akan bahaya pembajakan tahun ini lebih ditingkatkan mengingat pengaruhnya amat signifikan pada perekonomian. Sebab, saat ini sektor industri dengan penggunaan hak intelektual tinggi (IP Intensive) menjadi dagangan utama Amerika.
Lebih jauh Menteri Hidayat menyatakan pemerintah akan membentuk Timnas Hak Kekayaan Intelektual. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga akan lebih menggencarkan razia untuk memberantas produk bajakan. "Terutama cakram optik," katanya.
Hidayat menjelaskan, selain digital media dan software komputer, beberapa produk yang menjadi sorotan Amerika adalah adalah produk kosmetik, herbal, farmasi, cakram optik dan suku cadang kendaraan bermotor.
I WAYAN AGUS PURNOMO