TEMPO.CO, Surabaya -Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pusat telah menggelontorkan Rp 11,786 triliun ke daerah untuk pengadaan beras mulai Januari hingga 11 April 2012. "Itu dana yang ada yang sudah digunakan dan ada yang disiapkan sebagai saldo di masing-masing Bulog di daerah," kata Kepala Divisi Pengadaan Bulog Pusat, Bakrie, di Surabaya pada Kamis, 12 April 2012 malam.
Saat ini kontrak pengadaan beras sudah mencapai 968.728 ton setara beras. Itu terdiri dari 302.836 ton gabah dan 776.422 ton beras. Adapun realisasi pengadaan beras hingga berita ini ditulis sebanyak 845.315 ton setara beras, yang terdiri dari 283.311 ton gabah dan 665.412 ton beras.
Menurut Bakrie, Bulog menargetkan pengadaan beras sebesar Rp. 4,1 juta ton. Dimana beras ini kata dia adalah surplus dari produksi beras pada musim panen sepanjang tahun ini. "Penyerapan terbesar diantaranya dari Bulog Jatim, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan," ujarnya.
Bakrie menerangkan saat ini rata-rata 32 ribu ton hingga 35 ribu ton telah mampu diserap Bulog setiap hari. "Kalau penyerapan ini konsisten setiap hari maka mudah-mudahan pada tahun ini penyerapan beras bisa mencapai lebih dari 3,2 juta ton."
Kepala Bulog Jawa Timur, Rito Angky Pratomo menambahkan instansi yang dipimpinnya saat ini telah menyerap 271.169 ton dari target 1.036.350 ton sepanjang 2012 ini. "Menghadapi musim panen April ini kami telah siap-siap menyerap beras petani sesuai dengan harga patokan pemerintah," katanya.
DINI MAWUNTYAS