TEMPO.CO, Singapura - Produsen pesawat terbang Boeing menyelidiki potensi kerusakan pada bagian tubuh (fuselage) bagian belakang pesawat Dreamliner 787. "Ada 55 pesawat yang mungkin mengalami kerusakan," kata Vice Presiden Boeing, Jim Albaugh, seperti dikutip dari Yahoonews kemarin.
Pabrikan yang berbasis di Chicago itu melacak kerusakan tubuh pesawat berdasarkan getaran yang ditimbulkan. Gejala ini pertama kali diungkap oleh website Flightglobal, anak usaha majalah Flight International. Tulisan itu menceritakan adanya kerusakan struktural pada kulit komposit yang menjadi pelapis utama badan pesawat berikut baut-baut pengencangnya.
Dreamliner merupakan pesawat komersial besar pertama yang menggunakan bahan serat karbon dan plastik. Padahal, pesawat sejenisnya menggunakan bahan aluminium. Rangka dan badan Dreamliner dibuat di pabrik perakitan Boeing di South Carolina, Amerika Serikat.
Albaugh mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan pada armada Dreamliner yang bermasalah. Ia menegaskan isu negatif ini tak mempengaruhi kinerja penjualan pesawat seharga US$ 150 juta tersebut. Boeing saat ini tengah merakit 4 ribu unit pesawat, termasuk 100 unit 787 Dreamliner pesanan beberapa maskapai besar dunia.
FERY FIRMANSYAH