TEMPO.CO, Tokyo -Pemerintah Jepang berencana menyuntikkan dana miliaran dollar Amerika untuk nasionalisasi perusahaan listrik Tokyo Electric Power Co (Tepco). Dana ini kemungkinan besar akan digunakan untuk memperbaiki pembangkit listrik bertenaga nuklir Fukushima, yang hancur dihantam gempa dan tsunami Februari lalu.
Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan independen. Sebelumnya telah diperkirakan mereka bakal kesulitan mengumpulkan dana untuk memperbaiki pembangkit sekaligus meminimalkan dampak radiasi nuklir.
Namun informasi mengenai nilai bailout ini masih simpang-siur. Kantor berita Kyodo mengatakan bailout untuk Tepco bisa mencapai 3 triliun yen atau US$ 38,5 miliar selama empat tahun, dan setengahnya berasal dari pinjaman swasta. Sedangkan Mainichi Shimbun mengatakan dana ini mencapai US$ 13 miliar hingga US$ 27 miliar.
Presiden Tepco, Toshio Nishizawa, pun tidak memberi informasi terperinci mengenai hal ini. "Dana publik tak bisa dikesampingkan. Lebih baik untuk menjaga semua pilihan, jadi saya tidak menyangkalnya," kata dia kepada Kyodo kemarin.
Tapi kalangan analis ragu pemerintah akan mengambil kendali perusahaan yang memiliki pengaruh politik tersebut. "Nasionalisasi secara politis akan sangat sulit," kata Jeffrey Kingston, Direktur Studi Asia Temple University, Jepang.
Baca Juga:
FERY FIRMANSYAH