TEMPO Interaktif - Regulator jasa keuangan Inggris, The Financial Services Authority (FSA), mendenda HSBC sebesar 10,3 juta euro atau sekitar Rp 125,3 miliar (kurs Rp 12.161/euro) karena menjual produk investasi yang tak sesuai dengan pelanggan. Bank terbesar di Inggris itu juga diwajibkan membayar 29,3 juta euro atau Rp 356,3 miliar sebagai kompensasi bagi pelanggan yang menjadi korban.
“NHFA telah dipercaya oleh pelanggan mereka yang renta dan lanjut usia. Ini melanggar kepercayaan karena telah menjual produk yang tak sesuai pelanggan,” kata Direktur Penegakan dan Kejahatan Finansial FSA, Tracey McDermott, Senin, 5 Desember 2011.
Kasus ini bermula dari aksi NHFA, anak perusahaan HSBC di bidang jasa layanan keuangan, yang menjual produk investasi perawatan jangka panjang kepada sekitar 2500 pelanggan berusia rata-rata 83 tahun. Pada kenyataannya, dari hasil penyelidikan, FSA mendapati produk berjangka waktu lima tahun yang dipasarkan pada 2005 ini tak sesuai karena dijual kepada pelanggan yang masa hidupnya lebih pendek. Akibatnya, kebanyakan pelanggan menarik investasinya lebih pendek ketimbang dari tenor awal sehingga mengurangi sebagian besar modal mereka.
Presiden Direktur HSBC, Brian Robertson, sangat menyesal atas kejadian ini dan mengakui NHFA telah gagal memberikan saran yang sesuai kepada pelanggannya. “Kami memiliki nilai yang tinggi di HSBC dan ini sanga bertolak belakang dengan semua yang kami harapkan,” katanya. Itu sebabnya, saat mengetahui ada yang tak beres di NHFA, HSBC menutup divisi usahanya tersebut sejak awal Juli lalu. Dia menjamin seluruh pelanggan yang tak ditangani dengan baik selama ini tak akan merugi.
AGOENG WIJAYA | THE GUARDIAN | THE TELEGRAPH
Baca Juga: