TEMPO Interaktif, Jakarta - Serikat pekerja PT Telkomsel area Kalimantan menegaskan layanan Telkomsel di tujuh kota di Kalimantan beroperasi normal meski terjadi unjuk rasa, Kamis, 10 November 2011. "Pelayanan pelanggan di 7 GraPARI dan 34 Gerai HALO di Kalimantan tidak terganggu sama sekali dan berjalan seperti biasanya meskipun aksi mogok kerja karyawan berlangsung,” kata Ketua Serikat Pekerja area Kalimantan, Ridwan Kamalludin, Jumat, 11 November 2011.
Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi berita yang dimuat di tempointeraktif edisi Kamis, 10 November 2011, berjudul Digaji Rp 8 Juta, Karyawan Telkomsel Minta Naik.
Ridwan mengatakan mogok kerja dilakukan karyawan Telkomsel anggota Sepakat dan ada 7 lokasi mogok kerja di regional Kalimantan, yaitu di daerah Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Tarakan.
Ridwan juga membantah besaran gaji supervisor yang disebut-sebut Rp 8 juta per bulan. “Saya tidak memberikan angka gaji karyawan karena rahasia, kalimat ini mungkin mengutip berita yang sudah beredar pagi hari sebelum mogok kerja terjadi, contoh dari harian Tribun Kaltim 10 November 2011, halaman pertama, pojok kanan bawah, atau media lain yang memuat berita serupa di hari sama."
Ridwan juga menjelaskan kegiatan karyawan Telkomsel saat itu. “Kami duduk-duduk bersama dan menonton tayangan televisi live via streaming di jaringan data Telkomsel yang ditayangkan di layar lebar via iPad. Dilanjutkan dengan tayangan streaming dari IP kamera secara live di 2 kantor Telkomsel. Melalui jaringan Data Telkomsel dipilih 2 IP kamera di TTC Balikpapan ruang lobi dan GraPARI Banjarmasin ruang staf lantai 3. Rekan-rekan menyoraki seorang rekan kerja yang sedang masuk lobi untuk keperluan mengambil tas dan selanjutnya pulang. Serta tayangan di lantai 3 GraPARI Banjarmasin ruang staf Telkomsel yang kosong, hanya ada karyawan kontrak yang memang tidak ikutan mogok kerja. Jadi memang kondisi ruangan staf kantor sepi akibat mogok kerja, bukan di ruangan pelayanan.”