TEMPO Interaktif, Shanghai - Pemerintah Cina akan menggerojoki pasar uang dengan dana lebih dari 1 triliun yuan atau setara US$ 158 miliar hingga akhir tahun ini. Intervensi itu dilakukan untuk membantu meningkatkan likuiditas, setelah pasar terpengaruh kebijakan moneter ketat sejak Oktober tahun lalu.
Kantor berita Reuters mengabarkan, kebijakan ini kemungkinan berjalan dalam dua bulan ke depan. Mengutip laporan dari China International Capital Corp, dana tersebut akan digelontorkan melalui subsidi tahunan Departemen Keuangan.
Lembaga tersebut biasanya memang menawarkan subsidi untuk berbagai sektor industri dalam dua bulan terakhir setiap tahun sebagai bagian dari distribusi pendapatan pajak tahunan pemerintah.
Pemerintah Cina sendiri tidak mempublikasikan subsidi ini, tetapi informasi yang beredar di pasar menyebutkan besaran subsidi ini mencapai 1 triliun hingga 2 triliun yuan pada 2010. Meski demikian, pelaku pasar sebetulnya berharap pemerintah tidak akan mengucurkan subsidi untuk mendongkrak likuiditas pasar tahun ini.
Saat ini, bank sentral Cina (PBOC) tidak menaikkan suku bunga atau rasio Giro Wajib Minimum Bank sejak Juli. Hal ini menjadi pertanda bahwa pemerintah mempertimbangkan kelonggaran kebijakan moneter ketat di tengah gejolak pasar yang dilanda kekhawatiran meluasnya krisis utang zona euro.
FERY FIRMANSYAH