TEMPO Interaktif, Surabaya - PT Kereta Api segera menambah armada kereta kelas eksekutif dan kelas bisnis untuk melayani penumpang dari Malang, Jawa Timur.
Humas PT KA Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto, menjelaskan saat ini penumpang dari Malang hanya dilayani KA Malabar jurusan Bandung dan KA Gajayana jurusan Gambir, Jakarta.
Menurut Sri Winarto, untuk menambah armada kereta kelas eksekutif dan kelas bisnis segera dioperasikan satu kereta api yang melayani penumpang jurusan Yogyakarta. “Saat ini sedang dimatangkan pembahasannya di Markas Besar PT KA di Bandung. Dijadwalkan kereta api jurusan Malang-Yogyakarta itu mulai dioperasikan menjelang tahun baru 2012,” kata dia kepada Tempo, Senin 31 Oktober 2011.
Sri belum bisa menyebutkan nama kereta api jurusan Malang-Yogyakarta tersebut. Namun armadanya akan menggunakan rangkaian kereta api yang sebelumnya bernama KA Rajawali Pagi.
KA Rajawali Pagi yang dilengkapi dengan gerbong eksekutif dan bisnis yang melayani rute Stasiun Pasar Turi, Surabaya-Stasiun Tawang, Semarang, mulai Selasa besok, 1 November 2011, dihentikan operasionalnya karena terus merugi. “Kemungkinan KA Rajawali Pagi digeser ke Malang,” ujar Sri.
Penambahan armada kereta api yang berangkat dari Malang, kata Sri, karena potensi jumlah penumpangnya cukup tinggi.
Tingkat okupansi KA Malabar ataupun KA Gajayana rata-rata di atas 75 persen. Bahkan KA Malabar lebih sering mencapai 100 persen.
KA Malabar membawa empat rangkaian kereta kelas eksekutif dengan kapasitas 200 penumpang dan empat rangkaian kelas bisnis dengan 240 penumpang. Sedangkan KA Gajayana, kelas eksekutif membawa delapan gerbong dengan total penumpang 400 orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT KA menghentikan beroperasinya sejumlah armada kereta api karena terus merugi. Tingkat okupansi atau jumlah penumpang tidak sebanding dengan kapasitas yang disediakan (Baca Tempointeraktif Edisi Selasa, 25 Oktober 2011, PT Kereta Api Hentikan Operasional Tiga Armadanya).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT KA Nomor: KEP.U/II.207/X/2/KA-2011, Kereta Api Rajawali Pagi jurusan Stasiun Pasar Turi, Surabaya, menuju Stasiun Tawang, Semarang, dan sebaliknya dihentikan operasionalnya mulai 1 November 2011.
Pada saat yang sama juga berhenti beroperasi Kereta Api Eksekutif Harina jurusan Bandung-Semarang. Sedangkan sebelumnya, yakni sejak Senin, 24 Oktober 2011, Direksi PT KA telah menghentikan operasi Kereta Api Ekonomi Pandan Wangi jurusan Semarang-Solo.
Kereta Api Rajawali Pagi yang mulai beroperasi sejak Sabtu, 12 Februari 2011, tingkat okupansinya di bawah 50 persen. Pada saat awal beroperasi KA Rajawali Pagi dilengkapi dengan empat gerbong kelas eksekutif dan empat gerbong kelas bisnis. Harga tiket yang dipatok untuk kelas eksekutif Rp 120 ribu hingga Rp 200 ribu, dan kelas bisnis Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun karena jumlah penumpang sedikit, jumlah gerbong dikurangi menjadi masing-masing tiga gerbong kelas eksekutif dan kelas bisnis.
Kapasitas penumpang juga berkurang. Kelas eksekutif terdiri dari 150 tempat duduk dan kelas bisnis 180 tempat duduk. Tapi jumlah penumpang tetap saja sedikit. Setiap hari rata-rata hanya terisi 150 penumpang kelas eksekutif ataupun bisnis.
Hal yang sama dialami KA Harina dan KA Pandanwangi, sehingga juga dihentikan operasionalnya.
FATKHURROHMAN TAUFIQ