TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan Indonesia bisa menjadi pusat terumbu karang dunia. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang kaya termasuk terumbu karang.
“Indonesia akan menjadi sentral untuk terumbu karang. Jadi, nanti target besar kami kalau orang mengenal hutan di Amazon, maka dunia akan mengenal terumbu karang di Manado,” kata Sudirman saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2011.
Untuk mencapai itu, Indonesia bersama lima negara lain yang tergabung dalam anggota Coral Triangle Initiative for Corals, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) sepakat membangun kantor sekretariat permanen regional di Manado. Enam anggota ikut tergabung dalam CTI-CFF, yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Keenam negara tersebut sebagai wilayah segitiga terumbu karang dunia.
Sudirman kembali menjelaskan, dengan adanya kantor sekretariat regional di Manado tersebut, tentu saja diharapkan Manado bisa mengambil keuntungan menjadi pariwisata dunia untuk terumbu karang.
“Di kantor regional Manado itu akan dibangun seperti seaworld, ada display terumbu karang dunia. Biota laut akan dipamerkan sehingga menjadi ikon wisata baru Indonesia,” katanya.
Keenam negara sepakat menjaga dan melestarikan keberadaan terumbu karang. Dengan menyelamatkan terumbu karang, maka ekosistem laut akan menjadi lebih subur dan produksi ikan meningkat.
“Indonesia memiliki wilayah dengan terumbu karang besar seperti di Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat. Sebetulnya ada evaluasi ekonomi, logikanya dengan kondisi terumbu karang saat ini, maka produktivitas kelautan kita per kilometer sekitar 12 kilogram per tahun. Tapi kalau sehat bisa sampai 70 kilogram,” ujarnya.
ROSALINA