TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan mengusahakan penghematan anggaran Rp 15 triliun dalam program pembangunan rumah sangat sederhana untuk masyarakat yang tidak punya rumah dan masyarakat miskin kota.
"Jadi pemukiman-pemukiman orang miskin di perkotaan itu mau diperhatikan, tapi dananya akan diambil dari penghematan yang akan dikejar sampai Rp 20 triliun," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai rapat dengan Komisi Keuangan DPR, hari ini (24/2).
Penghematan anggaran itu berasal dari masing-masing kementerian yang kemudian akan digunakan untuk rakyat miskin dari nelayan sampai orang yang tidak punya rumah. Namun, program ini tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah.
Perusahaan-perusahan milik negara ataupun swasta yang punya program corporate social responsibility untuk ikut dalam program ini. Pemerintah berencana berkoordinasi dengan Badan Anggaran DPR untuk pelaksanakan program ini.
Yang jelas, pemerintah tetap akan menjaga fiskal supaya sehat. Karena ada komitmen pemerintah seperti cadangan risiko fiskal untuk BBM, cadangan fiskal untuk listrik, dan dukungan untuk alat sistem persenjataan.
Apabila sistem penghematan ini sudah dilaksanakan, pemerintah perlu melapor ke Badan Anggaran DPR untuk dialokasikan ke program rumah rakyat miskin dan diperkuat dengan APBN Perubahan 2011. "Program ini akan terus dilanjutkan ke tahun 2012," kata Agus.
IQBAL MUHTAROM