Juru bicara PT Monsanto, Seruni Rhea Sianipar, mengatakan pihaknya akan merangkul 15 ribu petani jagung untuk mewujudkan program tersebut. "Kami mentargetkan 2012 benih jagung sudah bisa di ekspor," kata Seruni seusai menggelar jumpa pers mengenai pemberian bantuan terhadap petani yang terkena dampak letusan Gunung Merapi di Rumah Makan Nyai Kuring, Jakarta, siang ini.
PT Monsanto adalah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang bergerak di bidang agrikultur. Produk pertanian yang dihasilkan berupa herbisida dan benih tanaman transgenik, seperti jagung dan kapas.
Seruni mengatakan pihaknya memilih Mojokerto karena wilayah tersebut dianggap mampu menghasilkan jagung berkualitas. Lahan pertanian untuk jagung juga dianggap cukup luas.
Menurut Seruni suntikan dana itu dimulai dengan menyiapkan pabrik benih jagung yang telah dibangun sejak akhir 2008. Pabrik tersebut sudah beroperasi setahun setelah pembangunan pabrik, dengan mengandalkan sekitar 10 ribu petani jagung. "Luas lahan yang digarap mencapai 1O hektar," kata dia.
Produk yang dihasilkan berupa benih jagung tahan hama bulai, berjenis DK 979 dan 77. Namun untuk tahap awal, kata Seruni, benih jagung itu untuk memenuhi kebutuhan petani di Jawa Timur, Sumatera, serta Nusa Tenggara."Kami masih mengandalkan produksi di dalam negeri karena pabriknya belum selesai dibangun," kata dia.
Direktur PT Monsanto Indonesia, Chris Peterson menambahkan suntikan dana itu diharapkan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor benih jagung berkualitas. Sehingga negara penghasil jagung tertarik menanamkan investasi."Dengan program ini pemulihan ekonomi khususnya petani lebih cepat," kata dia.
Pihaknya juga sedang melakukan penelitian untuk menghasilkan jenis benih jagung yang lebih baik. Namun dalam waktu dekat, terdapat dua produk benih jagung yang akan diluncurkan. Hanya saja, ia menolak membeberkan jenis benih jagung tersebut. "Yang jelas jenis benih ini lebih kuat menahan serangan hama," kata dia.
Untuk kapasitas produksi benih jagung, kata Chris, perusahaannya menarget kenaikan hingga 2,5 persen dari tahun lalu. Namun ia tak menyebutkan secara terperinci bentuk kenaikan kapasitas produksi tersebut.
TRI SUHARMAN