Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebanyak Rp 194 Miliar Aset BPPN Dituntaskan

image-gnews
Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA/Ismar Patrizki
Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah melalui direktorat jenderal kekayaan negara, Kementerian Keuangan, sudah menyelesaikan aset kredit eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Hingga November lalu, total aset yang sudah diselesaikan sekitar Rp 194,7 miliar.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, total outstanding penanganan aset eks-BPPN hingga November 2010, terdiri dari Aset Kredit oleh 4.709 debitur, dengan jumlah Rp 4.340.958.226.588,62, US$ 164.765.037,65, Euro 358.687, DM 500000, dan Yen 5.615.941.858,85.

Total outstanding juga terdiri dari Obligor PKPS (PUPN) dengan jumlah 10 obligor, totalnya Rp 13.086.529.430.308,40. Aset Properti dengan jumlah 395 aset, dengan jumlah Rp 405.286.605.275. Aset Inventaris dengan jumlah 58.937 aset, dengan jumlah Rp 16.247.173.622. Juga Nostro dengan jumlah Rp 478.622.000.000

Menurut Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto, ada kendala yang dihadapi saat pemerintah melakukan lelang aset eks-BPP tersebut sehingga realisasinya terhitung rendah. "Walau asalnya beradal dari transaksi perbankan swasta, ternyata kulitas asetnya tidak selalu baik atau tidak marketable. Belum-belum sudah ada masalah hukum, ada gugatan terhadap aset. Orang menjadi tidak mau beli," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain aset eks-BPPN, pemerintah juga mencatat outstanding penanganan aset eks-BDL (Bank Dalam Likuidasi) hingga 31 Oktober 2010, sebanyak 15 bank dengan nilai Rp 8.406.399.027.291,38. Dari angka tersebut, hasil pengelolaan aset yang telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp 200.678.064.618,74.

Rincian yang telah disetor tersebut terdiri dari hasil pengurusan dan lelang dari KPKNL dan lelang BJDA sebesar Rp 67.288.411.753,74 dan hasil penagihan ke Tim Likuidasi eks-BDL Dana Penjaminan sebesar Rp 133.389.652.865. "Kalau aset eks-BDL, proses penjualan melalui Tim Likuidasi membutuhkan waktu," kata Hadiyanto.

EVANA DEWI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penutupan Markas Ormas, Polisi Tak Larang Kegiatan FBR dan Pemuda Pancasila

14 Desember 2021

Massa dari Pemuda Pancasila melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 November 2021. TEMPO/M YUSUF MANURUNG
Penutupan Markas Ormas, Polisi Tak Larang Kegiatan FBR dan Pemuda Pancasila

Ormas Pemuda Pancasila dan FBR dapat mendirikan kembali posko atau markas mereka, selama lahan yang digunakan tidak melanggar hukum atau legal.


Resmikan Taman, Sri Mulyani Ingat Masa Kecilnya di Kota Semarang

1 Agustus 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/@smindrawati)
Resmikan Taman, Sri Mulyani Ingat Masa Kecilnya di Kota Semarang

Sri Mulyani meresmikan taman Signature Park di Kota Semarang.


Victoria Indonesia Kecewa Jaksa Mangkir dalam Sidang Praperadilan

11 September 2015

Ilustrasi. TEMPO/ Ali Said
Victoria Indonesia Kecewa Jaksa Mangkir dalam Sidang Praperadilan

Jaksa Agung mengantongi bukti kuat keterlibatan Victoria Securities Indonesia dalam dugaan korupsi lelang aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional.


Penetrasi Perbankan di Indonesia 30 Persen  

14 April 2014

Lampu hias dan aksesoris dekoratif dari Kampung Gentur, Cianjur, dipamerkan di gelar produk kreasi Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah di Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (28/5). Produk tersebut dijual mulai harga Rp 75.000 sampai Rp 1 juta. TEMPO/Pr
Penetrasi Perbankan di Indonesia 30 Persen  

Indonesia menempati peringkat tertinggi untuk net interest margin perbankan.


Pemerintah Segera Lelang Aset Texmaco

16 September 2009

Pemerintah Segera Lelang Aset Texmaco

Sejak dilimpahkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional lima tahun silam, pemerintah belum bisa menjual aset dengan nilai buku Rp 27 triliun.


BPK: Penuntasan Aset Eks BPPN Tak Akurat

15 September 2009

BPK: Penuntasan Aset Eks BPPN Tak Akurat

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai jumlah dan nilai aset bekas pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang saat ini dikelola Departemen Keuangan tidak akurat.


Akhirnya, Gedung Aspac Dikuasai Pemilik Baru

21 Juli 2009

Akhirnya, Gedung Aspac Dikuasai Pemilik Baru

Setelah menunggu hampir enam tahun PT Bumijawa Sentosa akhirnya bisa menguasai Gedung Aspac (sekarang bernama Gedung Century) yang dibelinya dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional.


Putusan Pengadilan Tak Pengaruhi Perdamaian Vista Bella-Pemerintah

3 Desember 2008

Putusan Pengadilan Tak Pengaruhi Perdamaian Vista Bella-Pemerintah

Perdamaian Vista Bella dengan pemerintah dinilai telah berkekuatan hukum tetap.


Vista Bella Klaim Miliki Personal Garansi dan Sertifikat

24 November 2008

Vista Bella Klaim Miliki Personal Garansi dan Sertifikat

"Personal garansi dan sertifikat ada di tangan kami jadi itu membuktikan kami yang memiliki hak tagih piutang TPN kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)," ujar salah seorang penasihat hukum, Rahmat Indra kepada wartawan di KPK, sore ini.


Perusahaan Pengelolaan Aset Urung Bubar

22 Agustus 2008

Perusahaan Pengelolaan Aset Urung Bubar

Awalnya, pemerintah berencana membubarkan perusahaan itu pada Februari tahun depan. Namun, niat tersebut diurungkan karena peran lembaga ini dianggap masih penting untuk pengelolaan BUMN bermasalah.