Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusat Budi Daya Ikan Koi Diserang Jamur

image-gnews
Deretan ikan hias air laut dijual di pasar ikan hias Jalan Peta, Bandung,(4/6). Ikan hias tersebut dijual mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 25.000 per ekor dan omzet rata-rata pedagang mencapai sekitar Rp 300.000 per hari. TEMPO/Prima Mulia
Deretan ikan hias air laut dijual di pasar ikan hias Jalan Peta, Bandung,(4/6). Ikan hias tersebut dijual mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 25.000 per ekor dan omzet rata-rata pedagang mencapai sekitar Rp 300.000 per hari. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
TEMPO Interaktif, Blitar - Sejumlah peternak ikan koi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengeluhkan cuaca dingin yang berlangsung lama. Suhu udara rendah dan lembab membuat ikan-ikan koi yang dipelihara secara massal menderita penyakit menular.

Agus Triyanto, peternak ikan koi di Nglegok, Blitar mengatakan, serangan penyakit yang banyak memicu kematian ini disebabkan oleh jamur. Ikan yang terserang jamur akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan nafsu makan. “Biasanya dia menyendiri,” kata Agus, Selasa (14/12).

Ciri-ciri fisik lain yang bisa dipantau secara kasat mata adalah perubahan warna sirip dan tubuh ikan menjadi merah. Celakanya, penyakit tersebut dengan cepat menular kepada ikan lain yang berada dalam satu kolam. Sehingga penyebarannya semakin cepat dan berpotensi kerugian yang cukup besar bagi peternak.

Jamur muncul seiring suhu udara dingin dan lembab. Untuk menekan pertumbuhan jamur, peternak memasang alat pemanas air di kolam. Pertumbuhan jamur bisa dihambat dengan mempertahankan suhu kolam hingga 30 derajat celcius. Air kolam juga ditaburi garam yang diyakini bisa membunuh jamur. “Jamur tak akan tumbuh kalau ada musim kemarau,” katanya.

Upaya lain yang dilakukan para peternak adalah memantau pertumbuhan ikan setiap hari. Setiap ikan yang terindikasi sakit segera dipisahkan ke kolam tersendiri. Hingga kini belum ada vaksin atau formula yang bisa membunuh jamur tersebut. Serangan ini kerap menimpa ikan koi yang berumur satu hingga tiga bulan.

Budi daya ikan koi di Blitar sudah berlangsung lama dan terpusat di Kecamatan Penataran dan Nglegok. Kualitas ikan koi dari kawasan ini cukup bagus karena didukung struktur tanah yang tinggi. Air dari mata air lereng Gunung Kelud yang bersih cukup menunjang pengembangbiakan ikan koi.

Karena itu hampir seluruh penduduk di kawasan tersebut memiliki kolam pemijahan ikan koi. Bahkan, bekas Presiden Megawati Sukarmoputri sempat mengunjungi lokasi ini dan memberikan sejumlah bibit ikan koi kepada warga setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beruntung kondisi ikan yang tengah diterpa penyakit jamur tidak mempengaruhi permintaan pasar. Dalam sebulan sentra ikan koi milik Agus Triyanto bisa mengirimkan 1.000 ekor ke Jakarta, Sumatera, Sulawesi, dan Mataram.

Setiap satu ekor ikan koi ukuran 15 sentimeter dipatok dengan harga Rp 100-150 ribu. Sedangkan kualitas di atasnya bisa menembus angka Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. “Ukuran 25 sentimeter bisa dibeli Rp 2,5 juta per ekor,” kata Agus.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Blitar Wiyakto mengaku masih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat untuk mengatasi persoalan itu. Dia berharap serangan jamur tak berlangsung lama untuk mempertahankan sentra ikan koi Blitar yang sudah dikenal hingga mancanegara. “Mudah-mudahan ada solusinya,” ujar dia.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

6 Februari 2022

FisTx, startup teknologi tambak udang dan ikan, memperkenalkan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dikembangkan dan siap digunakan para petambak budi daya udang. (FisTx)
Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

Ada empat tantangan dalam budi daya tambak udang, yakni manajemen tambak, operasional, konstruksi tambak, dan alam.


Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

23 Juni 2020

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (tengah) didampingi Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (kanan) dan Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Nilanto Perbowo (kiri) memaparkan kronologis penangkapan kapal pencuri ikan berbendera Vietnam saat jumpa pers di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak di Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis , 9 Januari 2020. ANTARA
Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

Menteri KKP Edhy Prabowo akan mengurangi tambak udang.


Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

9 November 2019

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tiba di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat. Ia secara mendadak dipanggil oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa sore, 29 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggelar audiensi Shrimp Club Indonesia, Petambak Muda dan Pengusaha Pengolah Hasil Perikanan Indonesia


Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

30 Januari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 30 Januari 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

Presiden Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.


Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

11 Juli 2017

Danau Ranu Klakah. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

Fenomena ribuan ikan mati ini begitu menghantui para pemilik keramba ikan di danau tersebut.


Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

22 April 2017

Ilustrasi tabung gas elpiji ukuran 12 dan 3 Kg. TEMPO/Hariandi Hafid
Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

Naiknya konsumsi tabung gas LPG 3 kilogram di Mesuji, menurut Pertamina, salah satunya saat ini sedang berlangsung musim panen tambak didaerah itu.


Manfaatkan Pinggiran Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan

13 April 2017

Pedagang menunggu pembeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta, 12 Juni 2016. Sejumlah pedagang menyatakan harga ikan laut naik karena dipicu kurangnya pasokan ikan dari nelayan yang belum melaut karena gelombang tinggi. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Manfaatkan Pinggiran Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan

Saat ini, setiap hari masih ada kekurangan kebutuhan mencapai
1,5 ton ikan segar untuk masyarakat.


Permintaan Ikan Tinggi Bikin Peternak Daerah Ini Kerepotan

16 Februari 2017

Ilustrasi ikan-ikanan. Pixabay.com
Permintaan Ikan Tinggi Bikin Peternak Daerah Ini Kerepotan

Pemerintah Kota Pontianak kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumsi ikan lele, nila dan emas di pasar ritel.


Indonesia Berpeluang Kembangkan Industri Akuakultur

29 Agustus 2016

Petambak udang. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Indonesia Berpeluang Kembangkan Industri Akuakultur

Akuakultur merupakan sektor produksi pangan yang tumbuh paling cepat secara global.


Banjir Air Laut Mengganas, Petani Tambak Merugi  

28 Juni 2016

Banjir rob di Desa Buluhrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Rabu, 8 Juni 2016. Foto/David Priyasidharta
Banjir Air Laut Mengganas, Petani Tambak Merugi  

Banjir rob bahkan membuat tambak-tambak warga hilang. Tambak yang semula ditanggul warga jebol sehingga seperti menyatu dengan laut.