Sebelumnya, harga kapas masih 80-90 sen per kilogram, maka sejak sebulan belakangan melonjak menjadi 1,3-1,4 dolar per kilogram. Dia mengatakan, perbedaan harga tersebut membuat harga kain mori naik dua kali lipat. Kain mori per meter sebelumnya dijual Rp 5 ribu, maka semenjak harga kapas naik, ikut naik menjadi Rp 10 ribu per meter.
Akibat naiknya harga kapas itu, kini sejumlah pengusaha tidak sanggup lagi memproduksi kain mori. “Sudah sebulan ini saya tidak bikin. Karena penyerapan pasarnya hampir tidak ada,” katanya. Dia menyebut kenaikan kapas akhir-akhir ini disebabkan negara-negara penghasil kapas seperti India, Pakistan, dan Cina dilanda banjir bandang.
Banjir tersebut membuat produksi kapas merosot tajam. Beberapa negara seperti India menerapkan India untuk India, yaitu memprioritaskan pemenuhan kapas terhadap industri tektsil dalam negeri. “Barang (kapas) menjadi langka di pasaran dunia. Dan harus ditebus dengan harga sangat mahal,” kata Liliek.
Keluhan naiknya harga kapas juga disampaikan Direktur perusahaan tekstil Danliris, Joko Santoso. Dia menyatakan harga kapas naik karena negara-negara penghasil kapas mengalami penurunan produksi. “Salah satu penyebabnya karena banjir besar di negara mereka,” ujarnya. Dia biasa mengimpor kapas dari Pakistan, Amerika, Australia, Brasil, dan Cina.
Kenaikan harga kapas itu, kata dia, turut memukul harga kain mori yang bahan utamanya dari kapas. Sebab kapas mendominasi bahan baku mori, yakni 60 persen. Dia menyebut ada pengusaha yang menghentikan produksi kain mori, tapi ada pula yang tetap bertahan dengan konsekuensi menaikkan harga jual.
Joko memprediksi tingginya harga kapas akan terus terjadi hingga akhir kuartal pertama tahun depan. “Sebab saat itu kembali ada panen raya kapas,” terangnya. Praktis kenaikan harga kapas, lalu diikuti mori, turut berimbas pada perajin batik.
Sebab kain mori merupakan salah satu bahan utama produksi batik. Salah seorang perajin batik dari Laweyan, Sutrisno, mengatakan, saat ini harga kain mori sekitar Rp 10 ribu per meter. Karena itu, dia tidak bisa membeli sebanyak seperti biasanya. “Biasanya dalam sebulan saya dapat jatah 500-1.000 meter dari agen. Tapi sekarang hanya 200-300 meter,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO