Lembaga Moneter Internasional (IMF) dan Komisi Eropa masih membahas pemberian dana talangan, yang akan diumumkan segera setelah pemerintah setempat mengumumkan rencana empat tahunnya.
Bulan lalu, Irlandia telah menggelontorkan uang sebanyak 15 miliar euro untuk mengendalikan defisit hingga 2014 dan memastikan negara itu tidak memerlukan dana talangan. Namun, upaya tersebut tidak berhasil menenangkan pasar.
Gubernur bank sentral Irlandia mengakui negaranya membutuhkan pinjaman hingga puluhan miliar euro untuk menopang sektor keuangan yang sudah sangat bergantung pada dana dari Bank Sentral Eropa.
Media lokal, Irish Times mengatakan pemerintah sedang mendorong terselesaikannya rencana fikal empat tahun tersebut sehingga bisa dianggap sebagai rencana asli, bukan atas paksaan Uni Eropa atau IMF.
Mengutip dari media itu, kabinet akan bertemu besok untuk menandatangani dokumen setebal 160 halaman yang berisi grafik bagaimana negara akan mengurangi pengeluaran. Pemerintah juga membuat rencana tambahan untuk merestrukturisasi sektor perbankan yang akan selesai akhir pekan depan.
Pasar sempat bereaksi positif terhadap rencana pemerintah Irlandia dan lembaga donor yang terlibat. Namun, kekhawatiran munculnya efek sistemik ke negara dengan utang berdenominasi euro lainnya, seperti Spanyol dan Portugal, tetap membayangi Uni Eropa.
Nilai mata uang euro sempat naik ke US$ 1,37, namun turun di menit terakhir perdagangan zona Eropa. Spread surat utang antara Irlandia dan Jerman (sebagai acuan), turun menjadi 5,4 persen. Hal ini mendorong penurunan spread surat utang Yunani, Portugis, dan Spanyol.
Uni Eropa meminta agar Dublin meningkatkan pajak korporasi yang hanya 12,5 persen. Permintaan ini sebagai balasan atas dana talangan yang akan diberikan. "Kami akan menyediakan paket stimulus dan kalau memungkinkan harus diiringi peningkatan pajak perusahaan," kata Menteri Keuangan Finlandia Jyrki Katainen kemarin (20/11). "Irlandia adalah negara dengan pajak terendah dan mereka bisa menaikkannya, seperti pajak pertambahan nilai."
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menengaskan London siap memberikan bantuan dalam rangka memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. "Kami siap membantu, meskipun tidak ada permintaan resmi dari mereka," kata Hague melalui siaran radio BBC.
Dana untuk Irlandia kemungkinan akan berasal dari dana jaring pengaman yang dibentuk setelah Uni Eropa menyelamatkan ekonomi Yunani pada awal tahun. Tapi Inggris, sebagai negara yang tidak menggunakan euro, bukan kontributor dalam dana tersebut.
Pemerintah Irlandia sekarang di bawah tekanan berat media dan oposisi yang meminta Perdana Menteri Brian Cowen mengundurkan diri minggu ini. Pemerintahnya juga akan menghadapi pemilihan umum minggu depan, yang kemungkinan besar akan mengancam mayoritas parlemen.
REUTERS | SORTA TOBING