TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah merestui keinginan PT Bank Bukopin Tbk melepas saham melalui penawaran saham terbatas. "Bukopin sepertinya menolak BRI masuk, terserah mereka," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar di Jakarta, hari ini.
Sebelumnya, pemerintah pernah menyarankan agar Bukopin menerima tawaran akuisisi dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Bank Bukopin berencana menjual hingga 30 persen sahamnya melalui penawaran saham terbatas pada tahun 2011. "Kami membutuhkan tambahan modal agar ekspansi bisa dilakukan dengan menjaga rasio kecukupan modal," kata Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi pada Investor Summit kemarin di Jakarta.
Glen berharap right issue dapat dilaksanakan pada kuartal pertama 2011. Target dana yang diincar antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Dia membuka kesempatan bagi setiap pembeli siaga untuk membeli saham tersebut. "Jamsostek menyatakan bersedia menyerap, tapi belum ada kesepakatan tertulis," kata Glen.
Bukopin lebih tertarik dengan tawaran Jamsostek daripada incaran pihak lain, yakni Bank Rakyat Indonesia. BRI menginginkan membeli saham dengan bentuk akuisisi, padahal Bukopin menginginkan right issue.
"Kalau BRI berminat silakan, asal sesuai dengan keinginan pemegang saham," kata Glen. Bukopin mentargetkan pertumbuhan tahun depan mencapai 25 persen. Dana hasil penawaran saham terbatas akan digunakan untuk menjaga rasio kecukupan modal minimal 12 persen.
Setelah penawaran saham terbatas Bukopin juga merencanakan untuk menerbitkan obligasi subordinasi senilai maksimal Rp 500 miliar. Waktu penerbitan masih belum ditentukan karena akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
FAMEGA SYAFIRA