Peningkatan pendapatan usaha mencapai Rp 3,2 triliun di kuartal III ini, kata Frans, didukung oleh kenaikan tarif secara berkala. Selain itu, kenaikan traifik pada kuartal III juga menjadi faktor tumbuhnya pendapatan usaha. "Kenaikan trafik sebesar 3,28 persen pada kuartal ini dibandingkan kurtal III tahun lalu," tuturnya.
Pembangunan ruas jalan Tol Bogor Ring Road Tahap I, menurut Frans, turut serta dalam peningkatan pendapatan usaha hingga 22,6 persen pada kuartal III. "Ruas jalan tol Sentul-Kedunghalang sudah beroperasi pada 23 November 2009," jelas dia.
Frans mengatakan, beban usaha pada kuartal ketiga relatif jauh lebih rendah ketimbang pendapatan usaha, yaitu sebesar 7,39 persen. Sedangkan, beban bunga pinjaman mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dia berharap penurunan untuk bunga pinjaman terus terjadi. Apalagi pihaknya baru melakukan penerbitan obligasi yang membiayai kembali utang perbankan dan obligasi dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Sementara itu, kata dia, margin-margin keuangan seperti Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) dan laba usaha meningkat secara konsisten. Pihaknya terus beroptimis dapat mencapai target pendapatan sekitar Rp 4,26 triliun atau meningkat 17,03 persen dibandingkan tahun lalu.
Jasa Marga saat ini mengelola 13 ruas tol, yaitu Jalan Tol Belmera di Sumatera Utara, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, Jakarta Inner Ring Road, Sedyatmo atau Tol Bandara, Jakarta-Cikampek, Jakarta Outer Ring Road, Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Palikanci, Semarang, dan Surabaya-Gempol, serta satu ruas tol yang dioperasikan oleh anak perusahaan yaitu Jalan Tol Bogor Ring Road. Panjang seluruh ruas tol yang di kelola Jasa Marga sekitar 530 km atau 76 persen dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia.
SUTJI DECILYAIT | ZULMUNIR