Perusahaan yang bergerak di bidang pryek jalan tol itu mencatat laba bersih Rp 69,09 miliar pada 2009, atau turun 4,62 persen ketimbang perolehan laba tahun sebelumnya Rp 72,44 miliar. Adapun pendapatan konsolidasi perseroan naik 10,4 persen, dari Rp 572,03 miliar pada 2008 menjadi Rp 631,53 miliar.
Adapun pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) meningkat 2,47 persen dari Rp 391,12 miliar pada 2008 menjadi Rp 400,77 miliar. Perseroan juga mencatat menurunnya kewajiban sebesar 4,46 persen atau Rp 1,32 triliun pada 2008 menjadi Rp 1,26 triliun pada 2009. Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2009 ini juga memutuskan memberikan deviden Rp 20 miliar atau Rp 10 per lembar saham.
Menurut Direktur Utama CMNP Shadik Wahono, kinerja positif tersebut dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti peningkatan volume lalu lintas jalan tol Dalam Kota atau JIUT sebesar 3,32 persen dari 174,95 juta kendaraan pada 2008 menjadi 180,75 juta kendaraan pada 2009, dan adanya penyesuaian tarif tol JIUT yang diberlakukan pada 28 September 2009.
Kinerja positif perseroan ini juga disebabkan adanya peningkatan volume lalu lintas harian rata-rata jalan tol Waru-Juanda pada anak usaha PT CMS secara signifikan sebesar 32,37 persen dari rata-rata 12.400 kendaraan per hari pada 2008 menjadi 16.467 kendaraan per hari pada 2009.
Shadik mengatakan upaya konsolidasi selama 2009 saat ini sudah menunjukkan hasil positif. "Konsolidasi merupakan program yang berkelanjutan selama dua tahun," katanya di Jakarta, Rabu (30/6). "Intinya dua tahun kemarin, perusahaan ini siap untuk melakukan pengembangan di kemudian hari."
Restrukturisasi utang Citra Margaama, kata Shadik, termasuk yang memberikan hasil positif pada perseroan. Ini ditunjukkan pada gambaran keuangan awal 2010, laba bersih per 31 Maret 2010 mencapai Rp 331,28 miliar atau sekitar 20 kali laba bersih per 31 Maret 2009 yang besarnya Rp 16,60 miliar.
IQBAL MUHTAROM