Diungkapkan Rusman, naiknya inflasi dari Mei ke Juni disebabkan oleh kenaikan harga beberapa bahan makanan. Yakni, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam. Kenaikan harga tertinggi dialami cabai merah yang naik 50 persen dan cabai rawit naik 70 persen. Sementara bawang merah naik 17 persen dan beras naik 2 persenan.
"Lima bahan makanan itu yang akan menyumbang inflasi. Tapi menurut saya, kenaikannya karena siklus musiman. Tiap bulan Juni setiap tahunnya memang seperti itu. Seperti harga beras yang naik karena lagi masa panen. Meski, Juni tahun ini sepertinya angka inflasinya lebih besar dari Juni tahun-tahun lalu," ujarnya.
Rusman menyebut, dari kelima bahan makanan itu, cabailah yang menyumbang porsi terbesar kenaikan inflasi. "Cabai merah gila-gilaan naiknya. Saya heran, cabai bukan bahan makanan pokok orang Indonesia. Tapi dari kemarin, sepertinya cabai yang paling mempengaruhi inflasi," kata dia.
Bulan lalu, inflasi kumulatif hingga Mei 2010 yang mencapai 1,44 persen disumbang oleh bahan makanan dengan angka 0,11 persen, diikuti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen, lalu sandang 0,08 persen.
Dari kelompok bahan makanan, cabai merah paling besar memberi kontribusi inflasi sebesar 0,05 persen. Adapun bawang putih menyumbang 0,03 persen, jeruk dan cabai rawit masing-masing menyumbang 0,02 persen.
"Ini pengaruh gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka makan pedes-pedes. Barangkali untuk menahan agar pengaruh ke inflasi tidak terlalu tinggi, permintaan masyarakat terhadap cabai harus diganti dengan bubuk cabai," kata Rusman.
ISMA SAVITRI