"Status negosiasinya sekarang sedang dalam proses penyelesaian untuk menyepakati perjanjian jual-beli gas," ujar Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi R Priyono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi DPR RI hari ini (10/11) di Jakarta.
Rencana volume penjualan, ia melanjutkan, sekitar 0,5 juta ton per tahun selama tiga tahun. "Nilai itu setara dengan 18 kargo gas," katanya.
Priyono enggan menyebutkan berapa harga penawaran yang diajukan calon pembeli itu. Ia hanya mengatakan harga yang diajukan cukup tinggi. Sementara status negosiasi penjualan gas alam cair Tangguh ke pembeli asal Korea Selatan, Kogas tidak dapat dilanjutkan. "Kondisi ekonomi Korea Selatan belum pulih," ujarnya.
Operator lapangan gas Tangguh, BP Indonesia, telah mendapat perjanjian jual-beli gas dengan tiga pembeli, yaitu Fujian (Cina), Posco dan K-Power (Korea Selatan), dan Sempra (Amerika Serikat). Target awal pengiriman gas alam cair Tangguh tahun ini turun dari 56 kargo menjadi 16 kargo. Penurunan itu terjadi karena terjadi kerusakan kilang pada Agustus lalu.
SORTA TOBING