British American Tobacco Group pada Juni 2009 mengakuisisi 85,13 persem saham Bentoel dan kemudian melakukan penawaran tender kepada masyarakat untuk sisa saham Bentoel.
Penawaran diselesaikan pada Agustus 2000 dan British American Tobacco berhasil meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bentoel menjadi 99,74 persen. British American Tobacco juga memiliki saham di BAT Indonesia sekitar 79 persen.
Baca Juga:
Setelah dilakukan penawaran tender dari Bentoel, suatu penilaian strategis dilakukan untuk menilai cara-cara yang dapat diambil untuk melakukan sinergi usaha yang mungkin ada antara Bentoel dan BAT Indonesia. Setelah dilakukan penilaian ini, Direksi dan Dewan Komisaris Bentoel dan BAT Indonesia mempunyai suatu pemahaman yang sama bahwa rencana merger antara Bentoel dan BAT Indonesia akan memberikan suatu kesempatan yang menarik untuk menggabungkan kekuatan kedua perusahaan.
Presiden Direktur Bentoel, Nicolaas B. Tirtadinata, berharap penggabungan ini dapat membentuk perusahaan rokok tunggal yang lebih kuat di Indonesia.
“Rencana penggabungan ini kami harap dapat memberi keuntungan lebih kepada para pemegang saham kedua perusahaan yang akan melakukan penggabungan,” kata Nicolaas dalam siaran pers yang diterima Tempo di Jakarta hari ini.
Presiden Direktur BAT Indonesia, Rehan Baig, menambahkan bahwa pengkajian mendalam telah dilakukan dan pengumuman hari ini merupakan puncak dari proses yang telah dilakukan.
Berdasarkan rencana penggabungan ini, pada tanggal efektif penggabungan, semua saham BAT Indonesia akan ditukar dengan saham-saham Bentoel dengan perbandingan satu saham BAT Indonesia akan ditukar dengan 7,68 saham Bentoel. Pada tanggal efektif penggabungan, semua aset dan kewajiban BAT Indonesia akan beralih atas dasar hukum kepada Bentoel.
Para pemegang saham Bentoel dan BAT Indonesia dapat memilih untuk tetap bertahan sebagai pemegang saham dari perusahaan hasil gabungan atau kepada yang berhak dapat menjual saham mereka kepada British American Tobacco dengan harga Rp 729 per saham Bentoel dan Rp 5.600 per saham BAT Indonesia.
Setelah penggabungan ini, dengan asumsi semua pemegang saham mengambil saham-saham dari grup yang melakukan penggabungan, British American Tobacco akan memegang kurang lebih 98,26 persen saham di perusahaan hasil penggabungan.
Perusahaan hasil penggabungan akan tetap menggunakan nama Bentoel dan akan dipimpin oleh gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Bentoel dan BAT Indonesia.
Berdasarkan ketentuan yang ada dalam penggabungan yang akan dilakukan, Komisaris Utama perusahaan hasil gabungan adalah Djoko Moeljono dan Direktur Utama Jeremy Pike.
Penggabungan ini akan bergantung kepada persetujuan dari pemegang saham dan pembuat undang-undang di Indonesia, yang diharapkan selesai secara hukum pada awal Januari 2010.
GRACE S GANDHI